Jangan Biarkan Penyesalan Datang! Inilah 5 Cara Tepat Mencegah Cedera Sebelum Olahraga
KMI NEWS Olga raga adalah salah satu kegiatan vital yang mendukung kesejahteraan jasmani dan rohani.
Tetapi, banyak juga individu yang menderita cedera ketika berolahraga, entah itu disebabkan oleh persiapan yang kurang memadai, gerakan yang salah, atau melampaui kapabilitas fisik mereka.
Menurut kutipan dari Laman KMI NEWS yang diambil dari National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, Cedera dalam Olahraga dapat dibagi menjadi dua jenis utama yaitu cedera akut dan cedera kronis.
Cedera akut muncul dengan cepat, misalnya ketika seseorang tersandung, mengalami benturan, atau memutar pergelangan kaki.
Cedera kronis umumnya disebabkan oleh penggunaan berlebih pada satu area tubuh tertentu dan berkembangan perlahan-lahan dari waktu ke waktu.
Kecelakaan yang dialami tidak cuma bisa mengacaukan rutinitas sehari-hari, namun juga mungkin memiliki efek buruk pada kondisi kesehatan dalam waktu lama.
Oleh karena itu, amatlah vital untuk mengerti tindakan preventif sebelum menjalankan program latihan fisik. Di bawah ini ada lima metode efektif yang bisa Anda ikuti agar bisa mereduksi kemungkinan cidera ketika berolahraga.
1. Lakukan Peregangan Awal dengan Benar dan Teratur
Panaskan diri adalah langkah pertama yang penting dan tak bisa dilewatkan saat melakukan latihan olahraga. Ini berguna untuk menambah temperatur badan, mengoptimalkan peredaran darah menuju otot, serta merangsang sistem jantung-paru-paru dan syaraf agar siap menjalani gerakan fisik dengan intensitas tinggi.
Tipe pendinginan yang disarankan adalah melakukan pemanasan dinamis, contohnya berjalan dengan kecepatan tinggi, gerakan jumping jack, atau lengan lingkaran, di mana semua bagian tubuh Anda bergerak secara aktif. Waktu pemanasan yang optimal biasanya antara 5 sampai 15 menit, bergantung pada seberapa keras aktivitas fisik yang akan Anda lakoni.
Tanpa adanya peregangan awal, otot serta persendian akan berada pada keadaan "dingin" sehingga menjadi lebih mudah mengalami cedera seperti tarikan otot atau pun kesemutan.
2. Mengenali Batas Fisik Badan
Salah satu kesalahan biasa saat berolahraga ialah menjadi terlalu ambisius di awal atau menekan batas ketangguhan tubuh lebih dari kapasitasnya. Setiap orang memiliki derajat kesehatan fisik yang unik.
Maka dari itu, perlu bagi kita untuk menyadari keterbatasan diri dan memodifikasi tingkat kekuatan latihan dengan pelan-pelan.
Apabila Anda seorang pemula, cukup mulai dengan melakukan aktivitas olahraga berskala ringan seperti jalan kaki ataupun bersepeda santai terlebih dahulu baru naik ke tahap selanjutnya.
Meluangkan waktu bagi tubuh agar bisa menyesuaian diri lebih dulu dapat menghindari keletihan otot serta cidera yang disebabkan oleh bobot yang terlalu berat.
3. Pakailah Peralatan Olahraga yang Tepat dan Bermutu
Menggunakan peralatan olahraga yang tak tepat bisa jadi sumber cedera yang kerap dilupakan.
Sepatu olahraga, harus disesuaikan dengan jenis kegiatan, seperti sepatu lari berbeda dengan sepatu basket, begitu pula dengan matras untuk yoga dan latihan beban.
Di luar kenyamanannya, peralatan yang sesuai juga menyediakan proteksi untuk persendian, otot, serta area tubuh lainnya.
Periksa apakah seluruh alat sudah dalam keadaan bagus, higienis, dan dibuat spesifik untuk meningkatkan keselamatan serta efektivitas saat bergerak.
4. Tutup Latihan dengan pendinginan dan peregangan
PENDINGINAN atau cooling down merupakan tahap vital yang kerapkali dilupakan sesudah melakukan olahraga.
Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki detak jantung dan tekanan darah dengan pelan, sambil juga mengurangi pembentukan asam laktat pada otot sehingga bisa mencegah rasa sakit otot setelah latihan (yang sering disebut sebagai delayed onset muscle soreness).
Pemanasan bisa dicapai melalui kegiatan yang tidak terlalu intens seperti jalan kaki pelan sekitar 5-10 menit, disusul dengan peregangan statis agar otot tetap lentur.
Melalui proses pendinginan, tubuh mendapatkan waktu untuk beralih dengan aman dari status aktivitas tinggi menuju keadaan tenang dan rileks.
5. Pertahankan Keseimbangan antara Rutinitas Olahraga, Waktu istirahat, dan Asupan Gizi
Rencana olahraga yang berhasil tidak tergantung pada betapa sengitnya Anda berlatih, melainkan sejauh mana Anda dapat mengatur waktu istirahat tubuh dengan tepat.
Overtraining atau melakukan latihan secara berlebihan tanpa waktu untuk berehat malahan dapat memperbesar peluang mengalami cedera pada otot, keletian yang terus-menerus, serta masalah dengan proses metabolik dalam tubuh.
Pastikan Anda menyisihkan waktu istirahat di antara rutinitas olahraga harian, tidurlah selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam, serta konsumsilah makanan bergizi yang membantu proses penyembuhan dan perkembangan massa otot.
Mengonsumsi makanan dengan kadar protein tinggi, minum secukupnya, serta mengatur elektrolit dapat mendukung percepatan proses penyembuhan dan menstabilkan kondisi tubuh.
Anda telah membaca artikel dengan judul Jangan Biarkan Penyesalan Datang! Inilah 5 Cara Tepat Mencegah Cedera Sebelum Olahraga. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan