Tentang
Padukuhan Kaweden
Tentang Padukuhan Kaweden
Padukuhan Kaweden adalah nama sebuah dusun di pinggiran Kota Yogyakarta. Sebuah dusun yang jauh dari keramain dan hiruk pikuk kendaraan yang lalu lalang. Karena dusun ini jauh dari jalan besar.
Padukuhan ini di pimpin oleh kepala dukuh. Terdiri dari dua Rukun Warga (RW) yaitu RW 016 dan 017. Setiap RW terbagi menjadi dua Rukun Tetangga (RT). RW 016 terdiri dari RT 001 dan 002,sedangkan RW 017 terbagi menjadi RT 003 dan 004.
Organisasi Di Padukuhan Kaweden
Di Padukuhan ini ada banyak organisasi. Organisasi paling tinggi adalah organisasi LPMDus. Setiap kepala keluarga harus masuk organisasi ini. Sedang organisasi di bawahnya ada kelompok tani,yang organisasi ini di bentuk untuk para petani agar lebih memajukan pertanian di dusun ini. Karena sebagian besar warga dusun ini memiliki sawah. Organisasi lainnya adalah Dasawisma/PKK. Organisasi ini adalah untuk ibu-ibu rumah tangga.
Ada juga kelompok kandang. Organisasi ini untuk warga yang mempunyai hewan ternak. Sedang kandang ternak sudah di buat area yaitu di pesawahan milik kas desa. Setiap orang yang punya kandang harus menyewa lahannya dengan harga yang cukup murah. Untuk organisasi keagamaan ada organisasi ta’mir masjid,yang mengurusi perkembangan agama Islam di padukuhan ini. Dan setiap RT pun memiliki organisasi masing-masing.
Letak Demografi
Dusun Kaweden terletak di Kelurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Privinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelah utara dusun terpisah persawahan adalah Dusun Sendari. Dusun ini terkenal dengan sentral kerajinan bambu atau “Lincak”. Sebelah barat terpisah sungai adalah Dusun Simping, Candi, dan Beluran.
Sebelah selatan terpisahkan sungai yang cukup terkenal yaitu Selokan Mataram,adalah Dusun Gombang. Sedangkan sebelah timur terpisah oleh area persawahan adalah Dusun Ketingan. Yang terkenal dari dusun ini karena adanya ekosistem Burung Kuntul.
Namun walau dusun ini berada di pinggiran Kota Yogyakarta,dusun ini letaknya cukup strategis. Lokasinya tidak jauh dari kantor kelurahan, kecamatan, maupun kabupaten. Cukup ditempuh beberapa menit saja menggunakan kendaraan bermotor.
Dahulu dusun ini adalah padukuhan yang sangat sejuk. Banyak pepohonan yang rindang tumbuh di dusun ini. Belum banyak rumah yang di bangun, rumahnya masih jarang-jarang. Sehingga masih banyak lahan dan pekarangan yang masih kosong. Sepanjang jalan di halaman rumah hanya berpagar tanaman yang kami sebut dengan “tetehan”. Jalanannya pun masih berupa tanah. belum di perkeras dengan paving blok ataupun aspal. Terasa asri waktu itu, suasana masih sejuk walau di musim kemarau.
Namun lambat laun karena perkembangan jaman,banyak sekali terjadi perubahan. Lahan dan pekarangan kosong mulai dibamgun rumah-rumah. Pohon-pohon rindang di halaman rumah di tebang. Sekarang rumah sudah mulai padat dan berdekatan. Dan pohon-pohon sudah jarang. Walaupun begitu di sebelah barat dusun yang dulunya sungai,masih banyak pohon. Sedang sungainya bergeser ke barat.
Dahulu halaman yang pagarnya dari tetehan sudah di ganti dengan pagar batako. Jalanan tengah yang membelah dusun,yang dulu masih berupa tanah sudah diganti dengan conblok. Untuk jalanan di pinggir dusun diperkeras dengan aspal. Dan sekarang jalanan di tengah padukuhan sudah diaspal.
Beberapa tahun belakang ini, di sebelah Utara dan sebelah Timur padukuhan mulai di bangun jalan tol. Jalan tol ini menghubungkan Solo, Jogja dan Semarang. Entah bagaimana kondisi Padukuhan Kaweden 5 tahun mendatang.