Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Dudung Abdurachman: Kisah Operasi Drone TNI yang Membunuh Tokoh OPM

Peristiwa Kematian Tokoh OPM di Papua

Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman, mengungkapkan peristiwa kematian tokoh dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada akhir Oktober 2025. Dalam insiden tersebut, seorang kombatan kelompok bersenjata tewas akibat ledakan bom yang dijatuhkan oleh aparat militer melalui pesawat nirawak atau drone di wilayah Yahukimo, Papua.

Dudung menyampaikan informasi ini setelah mendapatkan laporan dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Maruli Simanjuntak, tentang kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, bom yang dijatuhkan oleh prajurit lewat drone tidak meledak saat mendarat di tanah. Namun, ketika tokoh kelompok bersenjata menemukan bom tersebut, bom itu tiba-tiba meledak.

"Tokoh kelompok bersenjata itu menemukan bom tersebut, dan pada saat ditemukan, bom tersebut meledak," ujar Dudung saat berbicara dalam acara diskusi yang diselenggarakan oleh Peduli Hankam di Jakarta Selatan pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Menurut Dudung, kejadian meledaknya bom di hadapan kombatan OPM merupakan takdir. Ia menilai bahwa kelompok bersenjata ini telah menyengsarakan masyarakat, termasuk imigran yang datang ke Bumi Cenderawasih untuk bekerja, seperti guru atau tenaga kesehatan.

"Jadi memang sudah nasibnya, bayangkan kalau yang menemukan itu anak-anak," kata mantan Kepala Staf TNI AD periode 2021–2023 ini.

Situasi di Papua yang Masih Memanas

Dudung menjelaskan bahwa hingga saat ini, situasi di Papua masih terjadi gejolak. Menurutnya, kehadiran pasukan TNI di Tanah Papua bertujuan untuk memberikan bantuan kepada kepolisian dalam menjaga keamanan dan stabilitas wilayah.

Pada 21 Oktober 2025, sejumlah personel OPM di Yahukimo dilaporkan tewas akibat terkena ledakan dari aparat militer. Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyebutkan bahwa empat orang koleganya menjadi korban tewas dari insiden tersebut. Salah satu korban adalah Lamek Alipky Taplo, yang dikenal sebagai pemimpin operasi OPM di Kiwirok, Papua Pegunungan.

Atas kejadian ini, Sebby mengultimatum Presiden Prabowo Subianto bahwa konflik bersenjata akan tetap berlanjut. "Kami perintahkan untuk segera eksekusi dan membakar seluruh alat berat milik militer Indonesia di seluruh wilayah Papua," ujar Sebby dalam pernyataannya.

Reaksi dan Tantangan di Masa Depan

Insiden ini menunjukkan bahwa konflik di Papua masih membara dan memerlukan pendekatan yang lebih efektif untuk menciptakan perdamaian. Berbagai pihak, termasuk pejabat tinggi negara, terus memantau situasi dan berupaya mencari solusi yang dapat mengakhiri kekerasan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Selain itu, penting untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proses dialog dan komunikasi yang konstruktif agar dapat mencapai kesepahaman dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Papua.

Anda telah membaca artikel dengan judul Dudung Abdurachman: Kisah Operasi Drone TNI yang Membunuh Tokoh OPM. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.