Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Alasan Naik ke Merbabu Lewat Timboa Diblokir & Alternatif Rute Lainnya

Penelusuran untuk Sugeng Parwoto (50), seorang pendaki, sedang berlangsung Gunung Merbabu Pencarian untuk yang hilang di jalur pendakian Timboa telah usai. Sugeng diketemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia di area sekitar Pos 3 jalur tidak resmi Timboa, pada hari Kamis (24/4/2025).

Berkenaan dengan insiden itu, otoritas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGB) mengklarifikasi bahwa mendaki Gunung Merbabu melalui rute Timboa adalah ilegal.

"Penting! Jalur Timboa bukan merupakan jalur pendakian yang sah! Kami menyarankan semua pendaki agar tidak menggunakan rute tersebut. Jadilah pendaki yang bertanggung jawab. Gunakanlah jalur resmi, tetap jaga keselamatan Anda, serta tunjukkan penghargaan terhadap lingkungan," demikian disampaikan oleh Balai TN Gunung Merbabu di akun Instagram resminya @btn_gn_merbabu pada hari Rabu tanggal 23 April tahun 2025.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Sugeng meninggalkan rumah dan menuju ke Basecamp Gunung Merbabu pada hari Jumat (18/4/2025) sekitar pukul 10 pagi. Dia disebut-sebut sedang melakukan pendakian dengan dua rekannya tersebut. Kedua sahabatnya ini memutuskan untuk bermalam di Pos 3. Di sisi lain, Sugeng terus melanjutkan perjalanan sampai mencapai Pos 5.

Di lokasi ke-5, Sugeng berjumpa dengan salah satu pendaki lainnya yang bernama Soni. Sesuai informasi dari salah satu peserta rombongan, yakni Sam, tenda milik Sugeng dapat dilihat sampai pukul 12 malam. Akan tetapi, pada Hari Sabtu tanggal 19 April 2025 sekitar jam 1:30 pagi waktu setempat, sebuah ribut besar menghancurkan kemah-kemah di daerah perkemahan tersebut. Pada saat itu juga, tak ada tanda-tanda adanya tenda Sugeng.

Laporan hilangnya Sugeng diterima oleh Balai Taman Nasional Gunung Merbabu pada Minggu, (20/4/2025). Pencarian secara resmi dilakukan oleh tim SAR Gabungan mulai Senin, (21/4/2025) hingga jenazah Sugeng ditemukan.

Alasan Pendakian ke Gunung Merbabu Lewat Jalur Timboa Di Larang

Cara mendaki jalur Timboa secara resmi telah dilarang oleh pengelola Taman Nasional tersebut. Gunung Merbabu sejak dulu, sehingga pendaki yang nekat melalui jalur tersebut dianggap telah melakukan cara yang ilegal.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TN Gunung Merbabu, Johan Setiawan, menyatakan bahwa sejak 2017, mereka telah mendapat proposal untuk mengubah Jalur Timboa menjadi rute pendakian yang sah.

Meskipun telah melewati banyak penelitian dan pertimbangan, jalur Timboa masih belum dapat digunakan untuk mendaki. Hal ini disebabkan oleh adanya kekayaan biodiversitas yang tinggi pada area tersebut. Di samping itu, jalur tersebut juga mengandung situs bersejarah seperti punden berundak yang perlu dipertahankan.

"Berdasarkan analisis terkait kepekaan ekologi, budaya, dan aspek ekonomi, jalur Timboa belum disarankan sebagai rute pendakian, oleh karena itu kita tidak mengajukan permohonan untuk memodifikasi zona penilaian menjadi area penggunaan bagi pendaki," jelas Johan pada hari Jumat (16/9/2022), sebagaimana dilaporkan Kompas.

Pilihan Rute Pendakian Gunung Merbabu Kecuali Lewat jalur Timboa

Pendaki gunung Merbabu dianjurkan untuk memilih jalur pendakian Resmi untuk memastikan keamanan dan kesehatan selama pendakian. Menurut situs web resmi Taman Nasional Gunung Merbabu, di bawah ini ada lima pilihan rute resmi menuju Gunung Merbabu.

1. Jalur Selo (Boyolali)

Seli Road adalah rute pendakian yang paling banyak digemari karena karakteristiknya yang relatif datar. Karena alasan tersebut, jalan ini menjadi pilihan utama bagi pendaki pemula. Sepanjang perjalanan menuju Seli Trail tak ada sumber air terbuka, oleh sebab itu pendaki wajib mengatur dengan teliti jumlah air yang diperlukan selama ekspedisi berlangsung.

2. Jalur Suwanting (Magelang)

Terkenal karena sifatnya yang lumayan sulit dengan banyak tantangan seperti perbukitan curam, pendaki-pendaki yang lebih berpengalaman cenderung menjadi pilihan utama untuk rute ini. Walau demikian, dibalik kesulitan medannya, Suwanting juga menghadirkan pesona alami unik bagi para pendaki. Mereka bisa menjelajahi hamparan hutan pine, padang savanna yang luas serta panorama laut kabut yang memesona.

3. Jalur Wekas (Magelang)

Jalur Wekas adalah pilihan populer di antara pendaki karena alasan utamanya, yaitu adanya Pos II yang menawarkan ruang perkemahan cukup besar. Selain itu, jalur ini kaya akan sumber air bersih sehingga memudahkan kebutuhan pendakian mereka.

4. Jalur Thekelan (Semarang)

Thekelan merupakan salah satu rute pendakian yang mempunyai tantangan tersendiri namun memberi panorama lanskap alam yang memesona. Di sini, para pendaki berkesempatan untuk mengagumi keindahan dari lima pegunungan sekaligus yakni Gunung Telomoyo, Andong, Sumbing, Sindoro, serta Ungaran.

5. Jalur Cuntel (Semarang)

Rute Cuntel juga menjadi pilihan favorit bagi para pendaki. Akses ke lokasi base camp Cuntel dari jalan umum cukup mudah dan kondisi jalannya baik. Meskipun demikian, pada trek ini ada lintasan setapak yang berbentuk tanah kering dan berdebu, terlebih saat musim kemarau, hal tersebut bisa menganggu penglihatan dan pernapasan. Oleh karena itu, disarankan untuk membawa masker perlindungan serta kacamata.

Anda telah membaca artikel dengan judul Alasan Naik ke Merbabu Lewat Timboa Diblokir & Alternatif Rute Lainnya. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden