Legenda Kanjeng Ratu Kidul
Legenda Kanjeng Ratu Kidul
Legenda Kanjeng Ratu Kidul
Putri Kandhita adalah seorang Putri yang cantik dan berbudi luhur serta lemah lembut. Prabu Siliwangi sangat menyayanginya, dan seluruh perhatiannya hanya dicurahkan kepada Putrinya tersebut. Perasaan sayang pada putrinya itu tentu saja dianggap tidak adil oleh seorang istri selir Beliau (Prabu Siliwangi), karena putri-putri yang lain juga membutuhkan kasih sayang dari Sang Prabu Siliwangi. Sehingga timbul niat jahat dari istri tersebut untuk menyingkirkan Kandhita. Kemudian istri selir tersebut meminta bantuan seorang tukang sihir yang jahat, wajah cantik Putri Kandhita juga seluruh tubuhnya pun menjadi jelek dan menjijikkan, serta mengeluarkan bau yang tidak sedap (amis), sehingga Putri Kandhita dijuluki Dewi Lara Amis.
Dalam keadaan bingung, malu, risih dan sakit dengan wajahnya yang miris, derita sakit yang tidak kunjung sembuh, selanjutnya diam-diam Putri Kandhita pergi meninggalkan Istana untuk mencari kesembuhan. Setelah menempuh perjalanan yang cukup berat dan jauh, akhirnya sampailah Putri Kandhita di pesisir Karang Hawu. Kemudian Putri Kandhita bertapa dan memohon kesembuhan dari Sang Maha Pencipta supaya penyakit misterius yang dideritanya bisa sembuh kembali seperti sedia kala.
Tidak lama kemudian datanglah ombak besar menghampirinya dan bersamaan dengan itu terdengarlah suara ghaib yang memberi petunjuk kepada Putri Kandhita bila ingin sembuh seperti semula syaratnya harus mandi atau terjun ke laut. Karena keinginan kuat untuk sembuh, Putri Kandhita kemudian menceburkan diri ke laut hingga terbawa arus ombak ke tengah lautan. Dan mungkin sudah menjadi takdir Sang Maha Pencipta, tidak lama kemudian ditengah lautan muncullah sesosok wanita yang sangat cantik seperti Bidadari, namun wanita itu tidak kembali ke daratan, tetapi menghilang dilautan terbawa arus ombak pantai selatan.
Dengan kejadian tersebut masyarakat di sekitar pesisir percaya bahwa Putri Kandhita telah berubah / menjelma menjadi Penguasa Laut Selatan, dengan sebutan Kanjeng Ratu Kidul. Seiring berjalannya waktu, jelmaan Putri Kandhita ini akhirnya terlibat percintaan dengan Raja Mataram yang bernama Panembahan Senopati, yang menurunkan Raja-raja Mataram baik Kasunanan Surakarta maupun Kasultanan Yogyakarta. Hubungan antara Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul ini bersifat ghaib (nikah mistik / nikah batin). Setelah kejadian itu, secara rutin dilaksanakan acara
Labuhan yang dalam acara Labuhan tersebut dipersembahkan kepada:
Ada seorang berkebangsaan Amerika yang penganut faham Theosofi menceritakan pengalamannya bahwa Putri cantik dari dimensi gaib dasar laut selatan itu tergolong Dewi Alam yang tinggal di laut sebagai Dewi Laut. Jadi Ratu Kidul itu juga makhluk Tuhan yang bersifat ghaib, dan tinggal di dimensi ghaib.
- Kanjeng Ratu Kidul (Penguasa Tertinggi)
- Nyai Riyo Kidul (Patih Dalam)
- Nyai Rara Kidul (Patih Luar)
Ada seorang berkebangsaan Amerika yang penganut faham Theosofi menceritakan pengalamannya bahwa Putri cantik dari dimensi gaib dasar laut selatan itu tergolong Dewi Alam yang tinggal di laut sebagai Dewi Laut. Jadi Ratu Kidul itu juga makhluk Tuhan yang bersifat ghaib, dan tinggal di dimensi ghaib.
Dikisahkan juga oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang ditulis dalam bukunya "TAHTA UNTUK RAKYAT", setelah melakukan perjalanan dan persyaratan spiritual pernah bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul bahwa " Eyang Ratu Kidul itu nampak sebagai Gadis yang sangat cantik pada waktu bulan naik, sebaliknya apabila bulan menurun, Eyang Ratu Kidul nampak sebagai wanita yang semakin tua".
Wallahu a'lam bissowab
Gabung dalam percakapan