Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

BNSP Tanggap Cepat Sesuaikan Okupasi Konstruksi, Pastikan Kualitas Sertifikasi Tetap Utama

BNSP Merespons Cepat Perubahan Pekerjaan di Sektor Konstruksi, Pastikan Kualitas Sertifikat Tidak Dapat Diragukan

Chaerul Umam/KMI NEWS

KMI NEWS, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Syamsi Hari menyatakan bahwa keberlanjutan pengawasan kualitas sangatlah penting dalam penyelenggaraan sertifikasi kompetensi di bidang konstruksi.

Itu diungkapkan saat mengakhiri kegiatan tersebut. Pernyataan ini dilakukan dalam penutupan acara. Kegiatan ditutup dengan pernyataan demikian. Penutupan kegiatan dilengkapi dengan pengucapan hal tersebut. Saat menyudahi rangkaian aktivitas, hal itu disampaikan. assesment Area penyesuaian ruang lingkup terhadap tiga lembaga sertifikasi profesi bidang konstruksi, yakni LSP LPK P3SM, LSP LPK TKK, serta LSP Gataki Konstruksi Mandiri, dilakukan di Pekanbaru, Riau.

Lembaga Sertifikasi Kejuruan Nasional (LSKN) merupakan organisasi mandiri yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia guna memastikan kualitas serta penghargaan terhadap kemampuan sumber daya manusia di tingkat nasional maupun global.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi bertindak sebagai lembaga yang menetapkan pengesahan kompetensi bagi pekerja dengan menggunakan skema yang dirancang mengacu pada standar nasional.

Sertifikat tersebut bisa didapat melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah terakreditasi oleh BNSP, serta bertujuan untuk menjamin bahwa seseorang memiliki kemampuan yang sesuai dengan permintaan dunia kerja.

Kehadiran BNSP turut mendorong pengembangan sumber daya manusia berkualitas melalui penguatan keterkaitan antara sektor pendidikan dan dunia usaha.

Sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP merupakan bentuk pengakuan atas keterampilan dan keahlian yang sah, sehingga dapat memperkuat posisi tenaga kerja Indonesia dalam persaingan global.

Di samping itu, pengakuan sertifikat oleh BNSP membantu tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi persaingan di pasar kerja dunia karena sudah memenuhi standar yang diterima secara international.

"Masih tahap awal ini merupakan tantangan bagi kami semua dalam mempercepat pembangunan serta penyebaran sumber daya sertifikasi keahlian, sekaligus menjaga kualitas penyelenggaraannya," katanya, Selasa (29/7/2025).

Tindakan proaktif dilakukan oleh BNSP bersama dengan LSP mitranya mengikuti perubahan jumlah okupasi pekerjaan sektor konstruksi yang berkurang dari 522 menjadi 471 posisi, sesuai ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Bina Konstruksi No. 114/KPTS/Dk/2024 serta Surat Edaran Kepala LPJK No. 03/SE/LPJK/2025.

Penilaian PRL ini merupakan bukti jelas atas tanggapan cepat industri sertifikasi terhadap perubahan di sektor konstruksi negara.

"BNSP memberikan apresiasi kepada LSP yang cepat merespons perubahan ini. Kami berharap LSP lainnya yang memiliki skema di bidang konstruksi segera melakukan hal yang sama," kata Syamsi.

Syamsi juga menyatakan bahwa jaminan kualitas merupakan hal yang tak tergantikan dalam proses sertifikasi.

BNSP, menurutnya, tidak akan enggan melakukan tindakan keras untuk memastikan keabsahan sertifikasi.

"Kita perlu mempertahankan mutu sertifikasi sehingga manfaatnya sungguh-sungguh berguna bukan saja untuk pemiliknya tetapi juga bagi perusahaan di mana mereka bekerja menjadi lebih efisien dan kompetitif," ujarnya.

Sekarang ada 8 kategori sektor konstruksi yang sudah dilengkapi dengan LSP pihak ketiga, dibentuk oleh asosiasi profesional yang diakui oleh Kementerian PUPR.

Keterlibatan berbagai pihak terkait dianggap lebih efisien dalam membangun LSP, penilai kompetensi, serta Pusat Pengujian Kompetensi (P2K).

Sebagai tanggal 28 Juni 2025, total pekerja konstruksi yang telah mendapatkan sertifikasi berjumlah 439.987 orang dengan 650.416 sertifikat keahlian kerja (SKK) yang dikeluarkan.

Hanya tiga lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang mengikuti penilaian PRL pada kesempatan ini, telah menerbitkan sebanyak 15.062 SKK, prestasi yang dianggap oleh Syamsi sebagai bentuk dari usaha keras serta dedikasi tinggi dalam hal kualitas.

"Marilah tetap memberikan kontribusi agar menjamin tenaga kerja yang produktif dan berkemampuan, yakni tenaga kerja yang bersertifikat, demi memastikan pelaksanaan proyek-proyek konstruksi dilakukan oleh pekerja yang memiliki sertifikasi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta kompetensi tenaga kerja konstruksi dan mutu dari hasil proyek konstruksi," ujar Syamsi.

Anda telah membaca artikel dengan judul BNSP Tanggap Cepat Sesuaikan Okupasi Konstruksi, Pastikan Kualitas Sertifikasi Tetap Utama. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden