Physical vs Kimia:Mana Yang Lebih Efektif Pelindung Kulit dari Sinar Matahari?
KMI– Tabir surya atau sunscreen merupakan perlindungan utama untuk kulit melawan paparan sinar Matahari, terlebih lagi radiasi UVA dan UVB yang dapat memicu penuaan awal serta kanker pada kulit.
Namun, adakah saatnya kamu kebingungan dalam memilih diantara tabir surya fisik dan kimia?
Meskipun keduanya bertujuan untuk melindungi kulit, tetapi mereka bekerja dengan cara yang berbeda serta memiliki keuntungan masing-masing.
Pemahaman perihal bedanya sunblock fisik dengan sunblock kimia sungguh diperlukan.
Pemilihan fisik sunscreen atau kimia sunscreen sebaiknya disesuaikan dengan tipe kulit Anda.
Menurut Journal of Cosmetic Dermatology 2024, perbedaan utama dari kedua tipe sunblock ini terletak pada bagaimana mereka melindungi kulit dari radiasi UV.
Sunscreen fisik, yang juga disebut sebagai sunscreen mineral, memiliki kandungan bahan utama yakni zinc oxide dan titanium dioxide yang berfungsi untuk mencerminkan radiasi UV langsung dari permukaan kulit.
Chemical sunscreen justru meresapkan sinar UV dan mentransformasikannya menjadi panas sebelum akhirnya dilepaskan melalui kulit.
“Physical sunscreen lebih aman untuk kulit sensitif dan anak-anak. Ini karena tidak mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit,” jelas dr. Kamilah Jaidi, MARS, Dipl. AAAM dalam kanal YouTube miliknya @dr.kamilajaidi.
Berikut adalah sejumlah manfaat serta keterbatasan dari Sunscreen Fisik yang bisa Anda cocokkan berdasarkan kondisi kulit Anda:
- Sesuai untuk kulit yang peka serta untuk anak-anak
- Lakukan pekerjaan langsung sesudah diterapkan
- Lebih cenderung aman untuk kulit yang mengalami eksim atau rosacea.
- Kekurangan dari sunblock fisik adalah cepat luntur, memberikan rasa berat pada kulit, dan seringkali menyisakan noda putih.
"Pemakaian sunblock fisik perlu beberapa saat sebelum berfungsi dengan baik. Umumnya, diperlukan waktu antara 15 sampai 20 menit supaya sunblock fisik bisa bekerja sepenuhnya," jelas dr. Kamilah.
Chemical Sunscreen bekerja lebih cepat dibandingkan dengan physical sunscreen. Namun, Chemical Sunscreen mungkin tidak cocok untuk kulit yang sensitif atau mudah berjerawat.
Berikut adalah sejumlah manfaat serta kelemahan dari sunblock kimia yang bisa Anda sesuaikan berdasarkan kondisi kulit Anda:
- Lembut dan cepat menyerap ke dalam kulit
- Tidak meninggalkan white cast
- Ideal digunakan dalam keseharian serta sebagai dasar dari riasan wajah.
- Namun, harus diaplikasikan 15–30 menit sebelum keluar rumah dan dapat memicu iritasi pada kulit sensitif
Studi dari American Academy of Dermatology (AAD) menyebutkan bahwa efektivitas sunscreen tergantung bukan hanya pada jenisnya, tapi juga pada broad-spectrum protection, SPF minimal 30, dan re-application setiap 2 jam.
Kedua jenis sunscreen, jika digunakan dengan benar, bisa memberikan perlindungan optimal.
Penting untuk memilih sunscreen yang sesuai dengan jenis kulit masing-masing. Setiap orang mungkin memiliki preferensi berbeda tergantung pada masalah kulit yang dihadapi.
Pada masa kini, cukup banyak sunblock campuran yang mencampurkan kedua tipe zat aktif tersebut. Barang-barang semacam itu menawarkan alternatif kepada orang-orang yang berharap mendapatkan proteksi penuh tanpa risiko iritasi kulit.
Perlu diingat bahwa tabir surya tidak hanya diperuntukkan untuk saat berada di pantai, tetapi juga harus dipakai sehari-hari guna memelihara kebugaran serta kesegarannya pada kulit.
Anda telah membaca artikel dengan judul Physical vs Kimia:Mana Yang Lebih Efektif Pelindung Kulit dari Sinar Matahari?. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan