Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Opportunitas Modal Asing Mengalir ke Bursa Efek RI Seiring Meredanya Perang Dagang AS-Tiongkok

KMI NEWS , JAKARTA — Meredanya perang dagang AS-China diperkirakan akan membawa angin segar bagi pasar saham Indonesia setelah mendapatkan investasi luar negeri. Saham-saham perbankan besar diharapkan akan banyak diminati oleh investor asing.

Penurunan tensi dalam perang dagang terlihat setelah AS dan China mencapai kata sepakat pada Selasa (13/5/2025). Kesepakatan tersebut menyebutkan bahwa keduanya akan mengurangi bea masuk yang saling dikenakan kepada produk masing-masing selama periode 90 hari.

AS menyebutkan bahwa mereka berencana untuk menurunkan tariff yang diberlakukan terhadap impor dari China hingga 30%, yaitu sebesar 145%. Di sisi lain, China merespons dengan mengumumkan penurunan tariff impor dari AS menjadi 10%, atau turun 125%.

Artinya, dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu punya tiga bulan waktu berunding sebelum masa penurunan tarif berakhir.

Ketua Penelitian di Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, menyebut bahwa perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat dan China memberikan dampak yang menguntungkan. emerging market , termasuk Indonesia.

"Penurunan ancaman sistemik akibat perdagangan internasional yang memburuk menyebabkan para investor di seluruh dunia mulai mau lagi untuk menempatkan uang mereka dalam bentuk aset dengan tingkat resiko lebih tinggi alias risk-on. Diharapkan hal ini akan mendorong aliran modal asing ke instrumen surat utang serta ekuitas di pasar Indonesia," jelas Liza saat dikonfirmasi pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2025.

Aliran dana asing Menuju pasar saham di Indonesia menurut Liza, akan semakin ramai, terlebih lagi jika didorong oleh kebijakan tingkat suku bunga global yang lebih mendukung.

Akan tetapi, lanjutnya, terdapat pesimisme jika melihat perkembangan terakhir dari aliran dana asing, di mana nilai jual bersih atau net sell asing tergolong masif. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), net sell Asing yang bertransaksi di pasar saham Indonesia telah mengumpulkan total nilai sebesar Rp53,8 triliun hingga saat ini dalam kurun waktu tahun ini. year to date atau sejak penawaran perdana pada tahun 2025.

Beberapa saham perusahaan perbankan besar ini banyak dimiliki oleh investor asing. Sebagai contoh, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga menunjukkan hal tersebut. net sell Obligasi asing senilai Rp9,86 triliun dicatat selama tahun 2025 dan saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) mengalami penjualan bersih asing sekitar Rp9,56 triliun pada tahun yang sama.

Meskipun begitu, aliran penjualan asing tetap berlanjut ketika aset-asset dolar Amerika Serikat sedang dalam fokus. dump Baru-baru ini, indeksharga saham gabungan juga belum menerima aliran signifikan dari pembelian oleh asing," kata Liza.

Angga Septianus, pemimpin Analis Ekuitas Komunitas dan Ritel di PT Indo Premier Sekuritas, berpendapat bahwa dengan penurunan tensi perdagangan internasional, aliran dana asing yang positif mungkin akan membanjiri pasar saham Indonesia lagi.

"Di samping itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara relative turut mendongkrak situasi ini," jelas Angga saat berbicara dengan Bisnis pada Rabu (14/5/2025).

Menurut dia, arus modal asing umumnya akan mencapai saham-saham bank jumbo lebih dulu.

"Terjadi aliran investasi asing ke saham-saham blue-chip perbankan seperti BBCA, BMRI, BBRI [PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.], dan BBNI [PT Bank Negara Indonesia Tbk.] yang akan mendukung indeks tersebut," jelas Angga.

Senior Market Chartist dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menduga bahwa arus modal asing berpotensi masuk ke bursa saham Indonesia bersamaan dengan penyelesaian perselisihan perdagangan global tersebut. Meski demikian, intensitas aliran ini harus disokong oleh regulasi pemerintahan dan tindakan Bank Indonesia yang kondusif. market .

"Saat pemerintah mengimplementasikan kebijakannya yang mendukung pasar, para investor asing merespons dengan positif. Selain itu, pergerakan dalam kebijakan moneter oleh Bank Indonesia turut dipantau. Ketika tingkat suku bunga menurun, hal tersebut dapat mendorong peningkatan likuiditas di pasaran," jelas Nafan ketika berbicara dengan Bisnis pada hari Rabu (14/5/2025).

Menurut dia, saham perbankan besar kemungkinan akan menjadi favorit investor mancanegara ketika pasar buka. Selain itu, sektornya lain seperti komoditas, teknologi, dan bahan dasar juga berpotensi menarik minat pembelian dari luar negeri.

_________

Disclaimer : berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. KMI NEWStidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Anda telah membaca artikel dengan judul Opportunitas Modal Asing Mengalir ke Bursa Efek RI Seiring Meredanya Perang Dagang AS-Tiongkok. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden