Obat dari Korea Fexuprazan Klaim Atasi GERD dengan Lebih Efektif
KMI NEWS, JAKARTA - Fexuprazan adalah obat terbaru yang digunakan untuk mengobati penyakit acid reflek gastrointestinal (Gastroesophageal Reflux Disease). GERD ) yang dikembangkan di Korea Selatan oleh Daewoong Pharmaceutical, dinyatakan telah memperlihatkan hasil-hasil yang menggairahkan dalam penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap pasien-pasien di Indonesia.
Penelitian klinik ini dikembangkan oleh para peneliti medis asli dari Indonesia (yang dikenal sebagai Investigator-Initiated Trials atau IIT), mencakup partisipasi sebanyak 134 orang penderita GERD. Peneltian tersebut dijalankan di tiga fasilitas perawatan kesehatan berbeda di Jakarta yaitu Rumah Sakit Universitas Indonesia, Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, serta Rumah Sakit Menteng Mitra Afia.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa Fexuprazan dapat mencapai tujuan kontrol gejala heartburn (sensasi panas di dada) selama empat minggu, sejalan dengan periode perawatan yang disarankan dalam pedoman penatalaksanaan GERD di Indonesia. Ini menegaskan keefektifan Fexuprazan saat digunakan secara langsung pada pasien.
Penelitian ini memantau gejala seperti heartburn, sakit dada, naiknya asam lambung, serta rasa mual dengan menggunakan kuesioner evaluasi sendiri (GERD-q, skor antara 0 hingga 18). Kendati demikian, kedua grup (Fexuprazan dan esomeprazole) menunjukkan adanya peningkatan signifikan dari segi gejalanya setelah empat dan delapan minggu terapi. Namun, kelompok yang mendapat perlakuan Fexuprazan tampak lebih efektif dalam mengendalikan gejala mulai tahap awal penyembuhan dan memberikan relaksasi lebih cepat kepada pasien.
Pada gejala mual, Fexuprazan juga memperlihatkan efek yang lebih pesat. Apabila grup menggunakan esomeprazole merasakan peningkatan di minggu kedelapan, para pasien Fexuprazan sudah menginformasikan adanya kemajuan substansial cuma selama tujuh hari sejak pemberian obat tersebut.
Menurut catatan harian dari pasien tersebut, Fexuprazan dengan dosis 40 mg berhasil menghasilkan respon lengkap pada penghilangan gejalaheartburn serta peningkatan kadar asam lambung secara signifikan hanya dalam jangka waktu 15 hari. Ini berarti proses penyembuhan ini lebih cepat hingga lima hari jika dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan esomeprazole, di mana mereka memerlukan masa rata-rata dua puluh hari agar mendapatkan efek serupa.
Selanjutnya, dalam aspek evaluasi mutu hidup, para peserta dalam grup Fexuprazan mencatat peningkatan signifikan dalam tujuh hari awal terapi jika dibandingkan dengan kelompok acuan. Peningkatan tanda-tanda penyakit sedari dini ini amatlah bermakna karena secara langsung memengaruhi pola tidur menjadi lebih berkualitas, rasa nyaman fisik yang bertambah, dan rutinitas harian yang semakin efisien, hal tersebut membuktikan faedah riil bagi gaya hidup penderita.
Keselamatan dari Fexuprazan pun sudah terbukti melalui penelitian tersebut. Tak ada perbedaan mencolok mengenai dampak negatifnya dibandingkan dengan esomeprazole saat digunakan untuk penyembuhan. Selain itu, tidak ada laporan tentang insiden komplikasi serius atau bahkan kematian sepanjang jalannya percobaan.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, ketua PB PGI dan juga pemimpin penelitian ini, mengatakan, "Obat fexuprazan dapat meredakan gejala heartburn serta refluks dengan lebih cepat untuk para pasien di Indonesia. Hal ini akan membuka peluang sebagai opsi terapi baru yang berguna bagi mereka yang menderita GERD di negeri kita."
Fexuprazan adalah obat generasi paling baru dalam kelompok P-CAB (Penghambat Asam Kompetitif Potasium). Ini dikenali sebagai obat inovatif ke-34 yang diproduksi di Korea. Tujuan pengembangan obat ini adalah untuk menyelesaikan berbagai kendala yang dimiliki oleh jenis obat lama PPI (Penekanan Pompa Proton).
Fexuprazan berfungsi secara efektif untuk mengurangi sekresi asam pada lambung dengan cepat, yang membuat pasien bisa merasakan peningkatan gejalanya sejak dini selama masa penyembuhan. Selain itu, obat tersebut tidak memerlukan keterikatan waktu makan, sehingga meningkatkan kesadaran dan disiplin pasien dalam melaksanakan pengobatan mereka.
Efek klinis jangka panjangnya dapat dicapai dengan dosis sekali sehari, menyediakan rasa nyaman dan kontrol gejala yang stabil. Tambahan lagi, Fexuprazan mempunyai potensi gangguan antar-obat yang kecil, sehingga menjadi opsi yang aman bagi mereka yang sedang minum obat tambahan untuk kondisi medis bersamaan.
Kepentingan obat P-CAB dalam kalangan dokter di Indonesia semakin bertambah seiring dengan kebutuhan pasien akan pengurangan gejala secara lebih cepat serta jadwal konsumsi yang lebih mudah dikelola. Dengan demikian, fexuprazan memiliki peluang signifikan untuk meningkatkan rasa nyaman dan mutu hidup penderita GERD di negara tersebut.
Anda telah membaca artikel dengan judul Obat dari Korea Fexuprazan Klaim Atasi GERD dengan Lebih Efektif. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan