Bisnis Emas di Bank Syariah Makin Bersinar di Kuartal I-2025
Kaweden MYID.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank syariah bersama-sama menghasilkan peningkatan bisnis emas yang signifikan di triwulan I tahun 2025. Saat ini, bank-bank syariah tersebut mulai mengeksplorasi ragam produk terbaru.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menduduki posisi pertama dengan catatan peningkatan bisnis emas sebesar 82% secara tahunan (Year on Year/ YoY), mencapai angka Rp 14,3 triliun. Angka tersebut naik menjadi dua kali lebih besar dari total nilai di tahun 2024 yaitu sekitar Rp 7,87 triliun.
Jika diurai, lini gadai emas menjadi kontributor utamanya karena nilainya melonjak 168,64% secara tahunan mencapaiRp 7,37 triliun. Pada tahun sebelumnya, nominal tersebut hanya berjumlah Rp 2,74 triliun.
Pencapaian ini diikuti oleh pertambahan kredit emas yang meningkat 35,65% YoY dengan nilai Rp 6,96 triliun dariRp 5,13 triliun pada kuartal kedua tahun 2024.
“BSI itu punya story Yang menarik di masa mendatang, tidak hanya berperan sebagai bank syariah, tetapi juga sebagai bank emas," ungkap Direktur Finance dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho saat menyampaikan laporan kerja BSI pada hari Rabu, 30 April.
Di masa mendatang, Ade mengungkapkan bahwa bank yang memiliki izin bullion bank atau bank emas pertama di Indonesia berencana menambah dua produk baru yaitu pinjaman dan simpanan emas.
Pertumbuhan tertinggi kedua dicapai oleh PT Bank Central Asia (BCA) Syariah, di mana pembiayaan emas mereka meningkat sebesar 180,4% YoY atau senilai dengan Rp 228 miliar.
Tetapi Direktur BCA Syariah, Pranata mengungkapkan bahwa angka tersebut hanya berkontribusi sebesar 14,3% dari seluruh pembiayaan konsumen bank yang mencapai Rp1,5 triliun.
Untuk menggenjot pertumbuhannya, BCA Syariah tengah mengembangkan kemudahan akses layanan lewat mobile banking BSya.
Di samping itu, BCA Syariah juga tengah menjajaki pengembangan produk baru tahun ini, yakni tabungan emas.
Berikut ini adalah salah satu proyek yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT CIMB Niaga Syariah. "Kami sekarang dalam tahap penjelajahan untuk mengembangkan produk tabungan emas," jelas Direktur CIMB Niaga Syariah, Pandji P. Djajanegara.
Ini sesuai dengan peningkatan portofolio pembiayaan emas CIMB Niaga Syariah yang naik 57% secara tahun-ke-tahun menjadi senilai Rp 930 miliar. Di kuartal pertama pada tahun lalu, angka tersebut hanya mencapai Rp 592 miliar. Angka ini baru menyumbang 1,6% dari keseluruhan pembiayaan bank.
CIMB Niaga Syariah tidak hanya meluncurkan produk baru tetapi juga sedang mempertimbangkan untuk mendaftarkan izin usaha bullion bank. Sesuai dengan keterangan Pandji, proses tersebut sudah mencapai tahap penilaian bersama antara CIMB Niaga yang menjadi bank induk.
Pengembangan usaha logam mulia di bank daerah pun tidak kalah mengesankan. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat dan Banten (BJB) Syariah melaporkan peningkatan dalam bisnis pembiayaannya yang berbasis emas sebesar 37,3% secara tahun ke tahun (YoY), setara dengan nilai Rp 276 miliar. Hingga paruh pertama tahun 2024, jumlah ini tetap bertahan pada angka Rp 201 miliar.
Produk ini telah menyumbang 4,54% dari total portofolio pembiayaan bank.
Berbeda dari beberapa bank lainnya, Direktor Utama BJB Syariah, Arief Setyahadi menyatakan bahwa Bank BJB Syariah pada tahun ini tetap akan berkonsentrasi pada pengembangan produk yang sudah ada sebelumnya yaitu pembiayaan kepemilikan emas (PKE) serta program Mitra Emas atau peminjaman jaminan emas.
"Target untuk tahun 2025 diperkirakan mencapai angka Rp 330 miliar, yang berarti naik sekitar 45% dibandingkan dengan posisi pada tahun 2024," demikian penjelasan Arief.
Anda telah membaca artikel dengan judul Bisnis Emas di Bank Syariah Makin Bersinar di Kuartal I-2025. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan