Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

22 Gangguan Kesehatan yang Dapat Terdeteksi Melalui Pemeriksaan Mata

Demi kesehatan, pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini.

Walaupun kebanyakan orang berpikir bahwa pemeriksaan mata hANYa berkaitAN dengan penyesuaian visi, namUNA Anda mungkin Tidak sadar BAwaH prosedur INI memberikan Lebih darIpEMBarUAn RESEP KACAMATA saja.

Agar lebih memahami betapa vitalnya melakukan cek kesehatan mata secara rutin, berikut diberikan informasi mengenai beberapa kondisi kesehatan yang bisa dideteksikan melalui pemeriksaan tersebut.

1. Diabetes

Meskipun diabetes mungkin belum menimbulkan gejala apa pun dan penglihatan tampak normal, seorang ahli mata bisa mengenali indikasi-indikasi yang berkaitan dengan kondisi tersebut.

Vena halus pada retina yang memancarkan cairan berwarna kuning atau darah bisa menandakan adanya retinopati diabetik. Kadang-kadang, kondisi tersebut berkembang dalam jaringan mata sebelum individu itu sendiri menyadarinya sebagai gejala diabetes. Pengenalan awal akan sangat berguna untuk mencegah hilangnya kemampuan melihat serta masalah-masalah kesehatan penting lainnya.

2. Tekanan darah tinggi

Hipertensi merupakan suatu kondisi medis yang bisa diidentifikasi melalui pemeriksaan mata.

Lengkungan, lipatan, atau perdarahan abnormal pada pembuluh darah di area posterior mata bisa menjadi indikator hipertensi arteri. Hipertensi arteri adalah elemen resiko terkonfirmasi untuk munculnya serta peningkatan kondisi seperti glaukoma, retinopati diabetes, degenerasi makula, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Dokter mungkin memperhatikan tanda-tanda tekanan darah tinggi selama pemeriksaan dilatasi mata.

3. Penyakit jantung

Pemeriksaan mata bisa mengidentifikasi beberapa masalah kardiovaskular. Mata mampu memperlihatkan tanda-tanda iskemia, yang disebabkan oleh pengurangan pasokan darah karena gangguan pada jantung. Saat aliran darah tidak normal, sel-sel dalam retina akan mati dan menciptakan jejak permanen.

Pemeriksaan mata bisa pula mendeteksi penyumbatan pada pembuluh darah sebelum pasien menyadarinya. Penyumbatan dalam arteri, khususnya yang menuju ke otak dan leher, berpotensi memicu kerusakan jaringan, strok, serta hilangnya penglihatan.

4. Penyakit kanker pada darah, jaringan, atau kulit

Berkali-kali dalam pemeriksaan mata yang mendalam, berbagai jenis kanker bisa dideteksi.

Kanker kulit dapat menyerang kelopak mata serta area terluar di sekitarnya. Tiga jenis kanker kulit yang sering kali muncul ialah sel basal, sel skuamosa, dan melanoma.

Leukemia serta limfoma bisa berdampak pada komponen internal di mata.

Kanker yang terjadi pada payudara atau bagian tubuh lain bisa berpindah dan mengenai organ mata.

5. Kolesterol tinggi

Kadar kolesterol yang tinggi bisa menjadi indikasi dini untuk berbagai masalah kesehatan potensial yang serius, salah satunya adalah strok. Selain itu, kadar kolesterol yang meningkat juga berkaitan erat dengan sejumlah kondisi medis di bagian mata, antara lain:

  • Xanthelasma: Kelainan mata yang sering dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi adalah adanya area berwarna kuning dan membesar yang muncul di sekitar tepi mata.
  • Arcus senilis: Cincin berwarna cerah yang muncul di area perifer mata pasien.

Gejala kolesterol tinggi bisa pula ditandai dengan penglihatan yang tidak jelas, adanya titik-titik gelap di pandangan, serta rasa sakit pada mata.

Dokter mata bisa menemukan indikasi kolesterol tinggi dengan melihat adanya lingkaran berwarna keuningan atau biru yang membungkus kornea dan juga penumpukan pada pembuluh darah retina.

6. Aneurisme

Aneurisma merupakan benjolan pada tembok pembuluh darah. Tembok yang rapuh itu berpotensi mengalami kebocoran atau patah.

Gejala-gejala dari suatu aneurisma bisa mencakup rasa sakit yang hebat di salah satu sisi kepala ataupun penurunan kemampuan wajah atau anggota badan. Kondisi ini memiliki potensi untuk menjadi sangat serius dan harus mendapatkan pertolongan medis secara cepat.

7. Tumor otak

Tanda-tanda dari tumor otak mungkin nampak saat melakukan pemeriksaan mata mendalam. Penyakit tersebut bisa menaikkan tekanan pada otak dan biasanya dampaknya akan dirasakan juga oleh mata. Spesialis mata akan memeriksanya dengan melihat adanya bengkak di area sekitar bagian belakang bola mata.

Dokter bisa mengidentifikasi tumor otak melalui tanda-tanda yang timbul pada mata seperti hilangnya visi pinggir, adanya gangguan pandangan ganda belakangan ini, atau perubahan besar pupil.

8. Stroke

Stroke bisa diidentifikasi lewat pemeriksaan pada bagian mata. Kejadian stroke disebabkan oleh penghambatan aliran darah menuju otak, hal ini mungkin mengarah kepada kerusakan otak yang tak tertolong, cacat tetap, bahkan kematian.

Serangan stroke berhubungan dengan kondisi mata sebab pembuluh darah pada retina bisa tersumbat dan membentuk gumpalan. Ini mungkin memicu timbulnya titik-titik kebutaan mendadak atau memberikan sensasi seperti tirai yang turun menutupi penglihatan mata penderita.

Gejala-gejala tersebut bisa menandakan risiko tinggi pasien akan terserang strok. Di samping itu, status kesehatan mata — yang dapat diidentifikasi lewat pemeriksaan komprehensif — seperti hilangnya pandangan pinggir bisa jadi petunjuk adanya kerusakan otak akibat serangan strok sebelumnya.

9. Arteritis sel raksasa

Arteritis sel raksasa ( giant cell arteritis (GCA) atau arteritis temporalis merupakan inflamasi jangka panjang pada pembuluh darah berdiameter sedang yang mempengaruhi lengan, bagian atas tubuh, serta leher. Pembuluh darah tersebut juga mendukung kesehatan mata; oleh karena itu, peradangan bisa menimbulkan gejala seperti pandangan buram, melihat duplikasi objek, hingga hilangnya penglihatan secara tiba-tiba di salah satu atau kedua mata.

Pemeriksaan mata menggunakan alat penguat pembuluh darah serta uji darah bisa membantu dalam mendeteksi dini GCA. Pengobatan yang tepat dapat menghindarkan pasien dari kerusakan penglihatan permanen hingga risiko kematian lebih awal.

10. Lupus

Sistem imun yang menyerang jaringan serta organ dalam lupus bisa mengakibatkan dampak pada beberapa area tubuh seperti mata, persendian, kulit, dan ginjal.

Biasanya lupus muncul bersama gejala mata kering. Selain itu, kondisi ini bisa memicu peradangan pada area putih mata dan juga jaringan sensitif cahaya yang berada di bagian dalam Mata.

11. Artritis reumatoid

Penyakit peradangan jangka panjang ini, yang mengenai persendian, bisa juga mempengaruhi mata. Kondisi mata kering adalah gejala mata yang paling sering terjadi pada orang dengan artritis reumatoid.

Metode lain di mana arthritis reumatoid bisa menjangkiti mata adalah dengan mengakibatkan iritasi, terutama iritasi pada sklera (lapisan eksternal mata yang tipis dan berwarna putih). Ini karena situasi inflamasi tersebut mempengaruhi kolagen, yaitu bagian penting dari jaringan ikat, sementara sklera mayoritas tersusun oleh kolagen ini.

12. Gangguan tiroid

Pembulatan mata yang mencuat serta kelopak mata masuk kedalam (saat tepian kelopak mata bagian atas atau bawah ditarik kebelakang dari letak aslinya) adalah indikasi adanya kelenjar tiroid yang berfungsi terlalu aktif, yaitu kondisi yang disebut hipertiroidisme.

Terjadi pula kasus mata kering, sebab kelopak mata tak bisa sepenuhnya melindungi bagian depan bola mata.

Dokter mata bisa memakai alat bernama ekisoftalmometer untuk mengukur tingkat protrustasi atau keluarnya bola mata.

13. Keracunan obat

Beberapa jenis obat bisa berbahaya untuk retina dan saraf optik.

Tanda-tanda pendarahan mencakup mata yang bengkak dan berwarna merah di sekitar kelopaknya, bola mata yang memerah, rasa gatal pada kornea, atau konjungtivitis.

14. Multiple sclerosis

Peradangan saraf optik bisa jadi indikasinya multiple sclerosis , kondisi degeneratif yang berdampak pada sistem saraf.

Seringkali, kondisi ini diiringi oleh penglihatan yang sangat buram, rasa sakit saat menggerakkan mata, atau bahkan melihat dua gambar sekaligus.

15. Myasthenia gravis

Myasthenia gravis merupakan suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kelemahan pada otot serta cepat merasa letih.

Tanda-tanda awal dari kondisi tersebut biasanya mempengaruhi area mata. Salah satu gejala terkemuka adalah adanya kelopak mata yang turun di salah satu atau kedua mata. Beberapa indikasi tambahan mencakup pengliihatn ganda, lemah pada otot lengan atau kaki, serta gangguan pernapasan, bicara, mengunyah, dan menelan yang bisa membahayakan nyawa.

16. Sarkoidosis

Radang penyakit ini berdampak pada berbagai bagian tubuh, seperti mata.

Gejalanya termasuk mata mengalami iritis, yaitu inflamasi periodik dan nyeri di area iris atau bagian bermata warna. Selain itu, kondisi tersebut juga memicu ketidaknyamanan terhadap pencahayaan intens.

17. Infeksi menular seksual

Beberapa penyakit menular seksual (PMS) yang umum bisa mengenai mata. Hal ini meliputi sifilis, klamidia, HIV, herpes, gonore, kutil genital, serta pengebors kemaluan.

Pemeriksaan mata menyeluruh yang umumnya bisa mengenali dan memulai perawatan terhadap beragam jenis penyakit mata tersebut.

18. Penyakit sel sabit

Seseorang yang menderita thalasemia, yaitu suatu gangguan keturunan pada darah, akan membentuk sel darah merah keras dan bermorfologi seperti kapak yang bisa memblokir sirkulasi darah di seantero tubuh.

Penyakit ini bisa mengakibatkan berbagai macam perubahan pada mata dengan tingkat kerusakan yang bervariasi, mulai dari keadaan merah dan retaknya pembuluh darah di bagian luar bola mata sampai terjadinya pendarahan hebat serta kemungkinan lepasnya retina.

19. Sindrom Sjögren

Penyakit autoimun tersebut mengakibatkan sel darah putih menyerang kelenjar yang bertanggung jawab atas produksi air mata dan air liur. Oleh karena itu, kekeringan pada mata menjadi gejala utama dari Sindrom Sjögren.

Beberapa gejalanya yang lain adalah sensasi terbakar atau pedas di mata, pandangan menjadi blur, serta mulut kering.

20. Kekurangan vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat ditandai dengan mata yang kering dan penglihatan malam yang buruk.

Jika kekurangan vitamin A, mata akan kesulitan memproduksi cairan yang diperlukan untuk tetap lembab. Defisiensi ini bisa menimbulkan gangguan penglihatan di kondisi gelap atau malam hari karena menghambat pembentukan pigmen penting bagi fungsi retina.

Defisiensi vitamin A adalah alasan terbesar dari kehilangan penglihatan yang bisa dihindari pada anak-anak.

21. Penyakit pembuluh darah

Kondisi seperti disfungsi koagulasi atau perdarahan bisa memicu adanya pendarahan baik di bagian dalam maupun luar jaringan mata. Fenomena tersebut umumnya dikenali sebagai pendarahan subkoniunktival. Selain itu, kondisi serupa pun berpotensi merusak retina sehingga menimbulkan ancaman pada kemampuan melihat seseorang dengan normal.

22. Penyakit Parkinson

Pada masa kini, belum terdapat uji akhir yang bisa dipakai oleh para dokter guna mendeteksi penyakit Parkinson secara pasti. Penyortiran dilakukan melalui tanda-tandanya dan pengecekan medis serta saraf. Hal tersebut tidaklah mengejutkan karena seringkali kondisi ini disalahartikan. Akan tetapi, hal ini mungkin saja akan berbeda di kemudian hari.

RightEye, yang mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) AS pada tahun 2018, mencatat pengamatan pergerakan mata (ketika pasien memandang layar dan mengikutinya sesuai instruksi) guna membantu dalam penilaian kondisi penyakit Parkinson. Studi sudah menunjukkan bahwa individu dengan penyakit ini cenderung memiliki getaran ocular, sering kali di fase sangat dini sebelum tanda-tanda lain menjadi jelas.

Dengan memanfaatkan teknologi lacak mata untuk mendeteksi getaran pada mata, cara ini bisa menolong dalam diagnosis penyakit Parkinson agar penanganannya dapat dilakukan sedini mungkin.

Pemeriksaan mata menyeluruh bisa mengidentifikasi bermacam-masalah kesehatan, termasuk diabetes dan hipertensi sampai dengan kanker serta penyakit autoimun.

Melakukan cek kesehatan mata secara rutin memungkinkan Anda mengidentifikasi gangguan medis apa pun sedari awal. Ini akan membantu dalam pengelolaannya serta mencegah potensi komplikasi di masa depan dengan lebih efektif.

Jangan meremehkan keuntungan dari cek mata. Cek mata tidak hanya bertujuan untuk mempertahankan visi yang sehat, namun juga berperan dalam menyokong kondisi kesehatan serta kesejahteraan tubuh secara umum.

Referensi

Masalah Kesehatan yang Tidak Disangka Bisa Terdeteksi Lewat Pemeriksaan Mata. American Academy of Ophthalmology . Diakses September 2024.

Hamasabda Kesehatan yang Dapat Dideteksi Melalui Pemeriksaan Mata. AARP . Diakses September 2024.

Masalah Kesehatan Tersembunyi yang Dapat Dideteksi Melalui Pemeriksaan Mata. Valley Eyecare Center. Diakses September 2024.

Apa Penyakit yang Bisa Dideteksi dalam Pemeriksaan Mata? Eduardo Besser, MD. Diakses September 2024.

Hal-Hal Kesehatan yang Dapat Terungkap Melalui Pemeriksaan Mata. University of Utah Health. Diakses September 2024.

Anda telah membaca artikel dengan judul 22 Gangguan Kesehatan yang Dapat Terdeteksi Melalui Pemeriksaan Mata. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden