Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Proyeksi Harga Saham IHSG 9 April 2025: Kecenderungan Lanjut Melemah

PIKIRAN RAKYAT - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang cukup besar, menunjukkan masa sulit dalam bursa saham Indonesia. Di hari Selasa tanggal 8 April 2025, IHSG tutup dengan penurunan drastis yaitu 514,48 poin atau 7,90%, merosot hingga level 5.996,14.

Tingkat ini mengatur posisi IHSG di zona penting dan memicu kecemasan tentang kemungkinan penurunan lebih lanjut.

Pelemahan IHSG Didorong Sentimen Eksternal

Pakar pasar saham dan juga Pendiri Stocknow.id, Hendra Wardana, mengestimasikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki potensi untuk menurun lebih lanjut dalam waktu dekat karena adanya tekanan dari luar negeri, khususnya keputusan presiden AS Donald Trump tentang tariff balasan.

"Dalam aspek teknis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini terletak dalam zona dukungan antara 5.945 hingga 6.045, dengan titik penting lainnya yang berada pada posisi 5.500 hingga 5.636. Ini menunjukkan bahwa untuk periode singkat ke depan, masih ada potensi penurunan lebih lanjut," ungkap Hendra kepada Antara di Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

Namun begitu, Hendra mengatakan bahwa tetap ada kemungkinan untuk pemulihan teknis jika pemerintah Indonesia memberikan sinyal positif tentang perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat.

"Meski demikian, peluang untuk pemulihan teknis masih terbuka lebar, khususnya apabila ada sinyal keras dari Presiden Prabowo Subianto mengenai tanggapannya terhadap keputusan tariff yang dikeluarkan Trump," jelas Hendra.

Menurut dia, respons pasar yang melampaui batas atas tariff Amerika Serikat mengindikasi kecemasan yang lebih besar tentang tensi perdagangan global serta kemungkinanperlambatan dalam perekonomian dunia.

"Meski ekspor Indonesia ke Amerika Serikat baru mencapai kisaran 9,9% dari seluruh ekspor nasional, reaksi pasar yang melampaui batas menunjukkan ada kecemasan lebih mendalam tentang tensi perdagangan global, ancaman perlambatan ekonomi dunia, dan kurangnya tindakan cepat dari pemerintah Republik Indonesia sebelum bursa saham buka," katanya.

Trading Halt Diberlakukan, IHSG Anjlok Tajam

Pada hari Selasa pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awalnya turun lebih dari 9 persen dan terbuka dengan pelemahan sebesar 596,33 poin hingga mencapai level 5.914,28, yang menyebabkan perdagangan dihentikan sementara selama 30 menit. Keputusan tersebut diambil oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melindungi investor dari fluktuasi pasar yang sangat tinggi.

"IHSG diliburkan untuk perdagangan. Pasar kaget dengan keputusan pemerintah Amerika Serikat yang menerapkan aturan tariff impor baru pada Rabu (2 April 2025), di mana Indonesia dikenai tarif hingga 32 persen," ungkap Associate Direktur dari Penelitian dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Maximilianus menyebut kekhawatiran investor dipicu oleh potensi perlambatan ekonomi global dan kemungkinan dampaknya terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) di dalam negeri.

“Tarif ini membuat pelaku pasar khawatir akan terjadi perlambatan ekonomi global dan berimbas ke ekonomi dalam negeri,” tuturnya.

Diplomasi Menjadi Kuncinya untuk Stabilitas Pasar

Ronny P. Sasmita dari Lembaga Aksi Strategis Ekonomi Indonesia (ISEAI) berpendapat bahwa tindakan diplomatik yang sigap dan akurat oleh pemerintah Indonesia kini amat diperlukan untuk meredam ketidakstabilan di pasaran.

"Pemerintah perlu mengambil tindakan strategi yang jelas dan dapat diukur dalam mendekati metode diplomatik dengan Amerika serta merumuskan kebijakan yang juga dapat diukur," ungkap Ronny.

Ronny menyatakan bahwa kebijakan tariff Trump memberikan dampak besar terhadap sektor ekspor Indonesia, terutama bagi perusahaan yang bergantung pada pasarnya di Amerika Serikat.

"Di samping itu, dampaknya pada prospek ekonomi Indonesia sangat signifikan hingga menyebabkan peluang investasi serta tingkat pengembalian dari investasi pun ikut menurun," jelasnya.

Ronny P. Sasmita menunjukkan bahwa tekanan tersebut merupakan hasil akhir dari sentimen-sentiment negatif yang ada sebelumnya, entah itu disebabkan oleh elemen dalam negeri atau luar negeri. Karena alasan itu, pihak berwenang harus mencoba untuk merestore kepercayaan para pemain pasar serta meningkatkan gambaran positif tentang kondisi ekonomi Indonesia di hadapan investor.

"Kebijakan utama yang diperlukan adalah cara pemerintah merilis pernyataan dan langkah-langkah untuk memulihkan keyakinan para investor dalam pasar Indonesia," katanya.

IHSG Terseret Semua Sektor

Menurut data dari Indeks Sektoral IDX-IC, setiap sektor menunjukkan penurunan, dan yang paling signifikan adalah di bidang-bidang berikut:

  • Sektor barang baku: -11,12%
  • Sektor teknologi: -10,18%
  • Sektor produk konsumsi bukan primer: menurun sebesar 8,80%

Hanya 33 saham yang mencatat kenaikan, sedangkan 710 saham mengalami penurunan dan 215 saham lainnya tidak berubah, dari total 22,33 miliar lembar saham yang diperdagangkan senilai Rp20,97 triliun melalui 1,42 juta transaksi.

  • Saham-saham pemenang tertinggi: SOSS, CTBN, NETV, IPAC, LINKJ
  • Saham-saham dengan penurunan terbesar: MTFN, PANI, INCO, AREA, RAJA

Asia Market Bergerak Secara Positif, Namun IHSG Tetap Terbebani

Tidak seperti IHSG, bursa saham di kawasan Asia malah menunjukkan pergerakan yang lebih kuat:

  • Nikkei Jepang naik 0,60% hingga mencapai 37.799,97
  • Shanghai: +1,58% ke 3.145,55
  • Kuala Lumpur: +0,02% menjadi 1.443,73
  • Straits Times: naik 2,01% menjadi 3.469,57

Sentimen optimistis di wilayah tersebut ditingkatkan oleh sinyal dari Trump yang menunjukkan adanya peluang untuk perundingan perdagangan dengan mitra pentingnya, seperti halnya China. Meski demikian, kecemasan masih memuncak karena Trump telah mengancam akan menerapkan bea masukan ekstra sebesar 50% kepada barang-barang impor dari China. Di pihak lain, China juga sudah menyatakan akan memberlakukan cukai balasan senilai 34% pada berbagai produk Amerika Serikat mulai hari Kamis ini.

Peluang di Tengah Kepanikan

Walaupun pasar saat itu dipenuhi dengan ketakutan, Hendra Wardana malah menganggapnya sebagai kesempatan bagus untuk para pemodal jangka panjang.

"Bahkan ketika para investor sedang panik, hal itu dapat menjadi kesempatan bagus bagi Anda untuk memulai pembelian saham-saham berkualitas tinggi yang harga jualnya telah turun," katanya.

Dia menyatakan bahwa dasar-dasar perekonomian Indonesia terus kokoh, ditandai oleh pertumbuhan Produk Domestik Bruto sekitar 5%, surplus dalam neraca perdagangan, serta performa perusahaan publik yang masih sangat baik. ***

Anda telah membaca artikel dengan judul Proyeksi Harga Saham IHSG 9 April 2025: Kecenderungan Lanjut Melemah. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden