Inilah 7 Kebiasaan Orang yang Besar di Keluarga Tanpa Emosi
Ruang Baca News Perkembangan seorang anak sangat bergantung pada kualitas ikatan emosional yang dibangun dengan orang tuanya saat memasuki tahap pertumbuhan yang signifikan. Hubungan emosi yang erat dan mendukung memiliki pengaruh besar terhadap bagaimana anak tersebut nanti akan bertindak dan menavigasi perasaannya.
Sayangnya, tidak semua anak menerima cukup dukungan emosional dari figur orangtua yang idealnya harus jadi pelabuhan aman dan sumber cinta tak bersyarat.
Pengalaman dibesarkan oleh orang tua yang secara emosional tidak hadir dapat meninggalkan jejak mendalam yang termanifestasi menjadi pola perilaku tertentu saat dewasa. Melansir dari Geediting.com Sabtu (26/4), ada tujuh kebiasaan umum yang sering ditunjukkan orang dewasa dengan latar belakang masa kecil seperti itu.
1. Tantangan dalam Membangun Ikatan yang Aman
Salah satu kesulitan utama yang mereka hadapi ialah kesulitan untuk menciptakan hubungan emosi yang kuat dan dipercayai dengan orang lain saat sudah dewasa. Mereka bisa saja merasakan kecemasan yang berlebihan ataupun malahan menjauhi keterikatan dekat akibat dari sejarah tidak mendapatkan respon emosional yang cukup di masa lampau sehingga membentuk pandangan seperti itu.
2. Bersusah Payah Menyuarakan Emosi Diri
Mengekspresikan emosi secara terbuka dan sehat seringkali menjadi perjuangan berat bagi individu yang dibesarkan tanpa adanya validasi perasaan dari orang tua. Mereka mungkin merasa canggung, takut dihakimi, atau bahkan tidak mengenali apa sebenarnya yang sedang dirasakan di dalam diri mereka sendiri.
3. Tetap Menjaga Pencarian Kebenaran Eksternal
Keinginan untuk mendapatkan apresiasi atau penghargaan dari orang lain terlihat semakin penting akibat minimnya konfirmasi yang didapat ketika masih anak-anak dari figur seharusnya. Orang-orang ini lebih condong mengukur rasa percaya dirinya berdasar pendapat atau puji-puji dari luar dibandingkan dengan mempunyai pemahaman pasti tentang nilai-nilai dasar dalam diri sendiri.
4. Mempunyai Kepentingan Besar Pada Pengendalian
Perasaan takut atau keraguan yang dirasakan selama masa kanak-kanak akibat pendidikan yang tidak konsisten dari segi emosi dapat menciptakan hasrat besar untuk menjaga kontrol atas lingkungan sekeliling. Orang seperti ini akan merasa lebih tenang jika semua hal berlangsung sesuai dengan rencana mereka sendiri dan kesulitan dalam menerima ketidakpastian ataupun pergantian situasi yang tiba-tiba pada rutinitas harian.
5. Cenderung Memilih untuk Bersandar pada Diri Sendiri dan Menghindari Pertolongan
Mengharuskan seseorang untuk bertumpu sepenuhnya pada dirinya sendiri tanpa dapat menyandarkan kepada orang tuapun dalam hal dukungan emosional bisa menciptakan sikap mandiri yang berlebihan pada sebagian individu. Sikap ini membuat mereka cenderung menganggap permintaan pertolongan sebagai indikasi dari ketidakmampuan atau menjadi bebannya terhadap pihak lain, sehingga lebih memilih jalan menyelesaikan segala sesuatunya secara solo.
6. Kekhawatiran Berkecamuk Tentang Peneliban
Rasanya takut bahwa orang yang dicintai mungkin pergi atau meninggalkannya adalah masalah besar yang kerap mempengaruhi hubungan antarpribadi mereka. Kondisi ini bermula dari pengalaman masa kecil di mana kedekatan emosi dengan orangtua tampaknya sulit ditebak dan kurang konsisten, sehingga membentuk dampak pada pertumbuhan psikologis si anak.
7. Kesulitan Dalam Menyandarkan Kepercayaan Pada Orang Lain Secara Utuh
Dasar dari keyakinan seseorang kepada orang lain bisa runtuh saat pengalaman pertamanya bersama figurotoriter penting seperti orang tuanya ternyata kurang handal secara emosional. Mereka cenderung selalu khawatir dan kesulitan untuk benar-benar terbuka dalam suatu hubungan, takut bakalan lagi menjumpai pengecekan hati atau ditelantarkan dengan cara yang menyakitkan.
Mengerti sifat-sifat tersebut sangat berarti dalam rangka pemulihan dan menciptakan ikatan interpersonal yang lebih baik di kemudian hari. Lewat pemaparan akan rutinitas yang timbul semenjak dini, orang bisa merumuskan ulang kenangan lama dan perlahan menerapakn taktik penyesuaian diri yang efisien guna mendukung fase kedewasaannya.
Anda telah membaca artikel dengan judul Inilah 7 Kebiasaan Orang yang Besar di Keluarga Tanpa Emosi. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan