Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Alasan Kontroversi: Pria Cabuli 13 Santriwati di Lombok Ditangkap, Kini Akui Kesalahan

Ruang Baca News Ahmad Faisal atau dikenal dengan singkatan AF telah ditunjuk sebagai tersangka dalam kasus perkosaan yang terlibat sekelompok santriwati di sebuah ponpes di wilayah Lombok Barat, NTB.

Insiden tersebut terungkap setelah beberapa korbannya melaporkkan perlakuan tidak senonoh yang dilakukan oleh AF dari tahun 2015 sampai 2021.

Pada saat dilakukan penyelidikan, terungkaplah bahwa AF menggunakan kedudukan dirinya sebagai kepala pesantren untuk melakukan tindakan tidak senonoh. Dia menjanjikan berbagai iming-iming kepada para siswi dalam bahasa agama, seperti mengajar doa serta memberikan sertifikat.

"Orang yang memberikan pengajaran doa serta menyertakan sertifikat, hal itu tidak sesuai dengan ajaran agama," ucap AF dalam pernyataannya pada hari Kamis (24/4/2025).

Tetapi, menurut AF, dia mengklaim bahwa tindakannya tidak bertujuan untuk membersihkan rahim para korbannya.

Dalam pernyataannya, dia menyebutkan bahwa para korbannya dijanjikan akan memperoleh pasangan hidup dan anak-anak yang berkualitas apabila mereka mengikuti keinginannya.

Setelah diringkus, AF mengaku bersalah dan mendeskripsikan tindakannya itu sebagai "kesalahan".

"Itu tentu saja merupakan perbedaan pendapat dan ketidaksamaan yang terjadi, secara pribadi saya minta maaf," ungkap AF sambil menunjukkan rasa sesalnya.

Polresta Mataram Terima Laporan Baru, Korban Bertambah

Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, mengungkapkan bahwa polisi terus melakukan penyidikan dan telah menerima laporan baru dari para korban yang kini jumlahnya terus bertambah.

"Penyidik telah meningkatkan status kasus tersebut dan mengidentifikasi beberapa tersangka terkait dugaan tindak pidana perkosaan. Jadi, dalam hal ini ada dua laporan polisi yang diajukan (pencabulan seksual dan pemerkosaan)," ungkap Regi pada hari Kamis, 24 April 2025.

Sejauh ini, telah ada tiga korban baru yang melapor pada pagi hari yang sama. Status korban-korban ini masih dalam penyelidikan apakah mereka termasuk dalam kasus pencabulan atau persetubuhan. Total korban yang sudah diperiksa sebanyak 10 orang, terdiri dari lima korban persetubuhan dan lima korban pencabulan.

Setelah adanya laporan terbaru itu, jumlah keseluruhan korban yang diketahui mencapai 13 jiwa. Regi pun mendorong supaya para korban dan famili mereka secepatnya menyampaikan diri kepada aparat penegak hukum guna penyelidikan lebih jauh.

Beberapa Cara Digunakan untuk Menyesatkan Korbannya

AKP Regi Halili menyatakan bahwa AF mengadopsi beragam metode guna merayu para santriwati supaya ikut serta dalam kegiatan pelecehan seksual dan hubungan intim. Pelaku dicurigai memanfaatkan posisinya yang kuat di pondok pesantren untuk menyesatkan dan mendesak korbannya melaksanakan perbuatan mesum tersebut.

"Maka terdapat beragam metode untuk mengecoh para korbannya, agar dapat melancarkan tindak pelecehan serta hubungan seksual," jelas Regi.

Pemeriksaan masih berlangsung, dan kepolisian bersumpah akan menyelidiki kasus tersebut dengan lebih dalam untuk menemukan lebih banyak korban bila memang ada.

Artikel ini diolah dari Tribun Lombok

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Perhatikan pula data tambahan yang ada di Facebook , Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Anda telah membaca artikel dengan judul Alasan Kontroversi: Pria Cabuli 13 Santriwati di Lombok Ditangkap, Kini Akui Kesalahan. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden