Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

7 Tanda Orang dengan Rasa Takut Berlebihan terhadap Jarum Suntik Menurut Ahli Psikologi

Ruang Baca News Bidang psikologi sungguh amat menarik. Di sana kita dapat menerobos lebih dalam ke dalam dunia pemikiran manusia guna memahami alasan di balik perasaan serta tindakan yang kita tunjukkan.

Salah satu bidang yang dipelajari adalah fobia, terutama ketakutan irasional terhadap jarum suntik. Ini adalah ketakutan yang sering kali membingungkan untuk mereka yang tidak mengalaminya.

Meskipun demikian, untuk sebagian orang, hanya dengan membayangkan jarum suntik sudah cukup menyebabkan ketakutan yang kuat. Dari perspektif ilmu psikologi, ada beberapa ciri khas yang dapat ditemukan pada individu yang menderita fobia terhadap jarum suntik.

Berdasarkan laporan dari Geediting, berikut adalah tujuh karakteristik orang yang mengalami rasa takut tidak wajar terhadap jarum suntikan.

1. Peka terhadap antisipasi

Salah satu karakteristik paling lazim pada orang dengan rasa takut berlebihan terhadap injeksi adalah peningkatan sensitivitas mereka terhadap perasaan menantikan sesuatu.

Bukan sekadar rasa sakit dari tusukan jarum yang menakuti mereka, melainkan keseluruhan pengalaman hingga mencapai tahap itu. Dari ruang tunggu, gambar-gambar jarum suntik di dinding, sampai nada bicara dokter yang yakin diri, tiap detil bisa mengundang serbuan kekhawatiran.

Jika ketakutan ditimbulkan oleh antisipasi semata-mata, bahkan sebuah pemeriksaan darah biasa bisa menjadi tantangan besar.

2. Mengaitkan jarum suntik dengan pengalaman negatif

Masa lalu yang pahit bisa meningkatkan ketakutan orang terhadap tusukan jarum. Setiap kali ada kemungkinan bertemu dengan hal tersebut, kenangan tidak menyenangkan tentang jarum suntik pun kembali dan memerlukan pengamatan ekstra.

Walaupun dia sadar secara rasional kalau tidak semua pengalaman dengan jarum suntik pasti menyakitkan saat itu juga, ketakutan masih menyerang dirinya. Hal ini lebih dari sekadar rasa nyeri fisik; ini berkaitan erat dengan beban emosi yang timbul tiap kali dia menjumpai alat suntik tersebut.

3. Khawatir pusing atau tiba-tiba meriang

Banyak individu dengan rasa takut akan injeksi menyatakan kekhawatiran tentang pingsan atau menjadi sangat lemah pasca-prosedur suntikan. Ketakutan mereka tidak hanya berfokus pada alat suntik tersebut, namun juga hasil yang muncul sesudahnya seperti perasaan pusing hingga kemungkinan untuk pingsan, hal ini tentunya dapat memicu ketidaknyamanan tambahan.

Carl Jung, seorang psikiater dan psikoanalisis asal Swiss, pernah mengungkapkan, "Yang Anda hindari bukannya hilang malah semakin membesar." Kalimat tersebut menohok orang-orang yang merasa takut berlebihan terhadap prosedur penyuntikan jarum.

Semakin kuat upaya mereka untuk tetap sadar atau mengendalikan rasa sakitnya, semakin besar dorongan tersebut bertambah di benak mereka. Rasa takut ini bukan selalu berasal dari pengalaman masa lalu.

Sebagian orang mungkin belum pernah pingsan usai mendapat suntikan, namun ketakutan tersebut masih terus hadir.

4. Tingkat persepsi rasa sakit yang lebih besar

Menariknya, studi mengindikasikan bahwa individu yang merasa takut berlebihan terhadap jarum suntik cenderung melapor tentang rasa sakit yang lebih intens.

Mereka yang mengidap ketakutan terhadap jarum suntik menyatakan derajat rasa sakit yang lebih intens saat diberi injeksi, dibandingkan dengan orang yang tidak merasakan phobia tersebut.

Bukan berarti mereka merasakan lebih banyak penderitaan dari segi fisik, namun ketakutan dan kewaspadaannya membuat mereka semakin peka terhadap rasa sakit tersebut. Ini bisa menjadikan sensasi nyeri ringan seolah-olah merupakan ujian yang luar biasa sulit untuk dihadapi.

5. Takut kehilangan kendali

Orang dengan ketakutan pada jarum suntik kerap merasa gelisah lantaran tak bisa memegang kendali atas keadaan tersebut. Mereka juga tidak tahu pasti tempat dan waktu pemasukannya ataupun betapa besarnya rasa nyeri yang bakal dirasakan.

Kelangkaan pengawasan ini mungkin akan menimbulkan kecemasan pada mereka. Seperti yang dikemukakan oleh psikolog Albert Bandura, "Untuk mencapai kesuksesan, seseorang harus mempunyai keyakinan dalam kemampuan sendiri serta bertahan melawan tantangan dan ketidakadilan dalam hidup yang tidak dapat dihindari."

Pertempuran ini secara khusus berlaku bagi mereka yang menderita ketakutan akan jarum suntik. Rasa takut mereka biasanya timbul dari kekurangan rasa percaya diri dan keyakinan pada kapabilitas pribadi dalam mengatasi kondisi tersebut.

6. Mengelak sebagai salah satu strategi coping

Tidak seperti dugaan banyak orang, sebagian individu yang memiliki fobia terhadap jarum justru dapat memilih taktik pengelakan sebagai metode dalam mengatasi rasa takutnya ini. Mereka bisa saja menjauhi pemeriksaan kedokteran maupun perlakuanyang menggunakan jarum suntik walaupun sadar akan bahaya kesehatan yang muncul akibat hal tersebut.

Akan tetapi, hindarannya tersebut tidak menyelesaikan ketakutan; sebalinya, ia mempertebal kekhawatiran tersebut. Walaupun mengelakan suntikan mungkin terlihat sebagai jawaban paling sederhana, pada dasarnya hal itu hanya melahirkan perasaan lemah dan kengerian yang semakin mendalam.

7. Ketakutan terhadap jarum suntikan

Bukan selalu ide tentang kesakitan yang mengundang ketakutan. Ada beberapa individu yang merasakan kecemasan hanya dengan melihat jarum suntikan. Untuk sebagian besar orang, sekadar bayangan dari jarum logam yang tajam saja bisa menciptakan penderitaan.

Itu adalah respons yang kuat, cepat, dan berintensitas tinggi. Karakteristik tersebut dapat menjadi tantangan besar untuk ditangani karena mengelak dari tusukan jarum suntik hampir tidak mungkin dilakukan dalam beberapa kondisi medis.

Anda telah membaca artikel dengan judul 7 Tanda Orang dengan Rasa Takut Berlebihan terhadap Jarum Suntik Menurut Ahli Psikologi. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden