Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

15 Soal Praktis tentang Hidrolisis Garam dengan Jawaban Terlengkap

Berikut beberapa ilustrasi pertanyaan tentang topik hidrolisis dalam konteks agama Islam yang bisa digunakan sebagai sumber untuk membantu pembelajaran para siswa. Materi mengenai hidrolisis garam umumnya diajarkan kepada siswa kelas 11 SMA saat melanjutkan studi kimia. Kimia terutama pada Bagian tentang Keseimbangan Larutan dan Teori Asam-Basa.

Hidrolisis garam merupakan suatu reaksi kimia di mana ion-ion garam bereaksi dengan molekul air mengakibatkan perubahan tingkat keasaman atau kebasican cairannya. Seringkali, garam timbul akibat interaksi antara senyawa asam dan basa; saat dicampurkan ke dalam air, garam ini akan pecah menjadi komponen ionnya.

Ion-ion itu berreaksi kembali untuk membentuk air (H2O). membentuk ion Jika ion yang berasal dari garam adalah H+ atau OH-, maka solusinya akan menjadi asam atau basa, bergantung pada tipe garamnya.

Kesimpulan Tentang Hidrolisis Garam serta Formula-Formulanya

Hidrolisis berasal dari kata hidro dan lisis. Hidro yang berarti air, sedangkan lisis artinya penguraian. Hidrolisis ialah reaksi penguraian garam dan air yang membentuk H+ (ion positif) dan H- (ion negatif) dan membentuk larutan yang bersifat asam, basa, dan tetap netral.

Hidrolisis garam menyertakan empat tipe bersama dengan formula masing-masing, yaitu seperti di bawah ini:

1. Garam yang terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Kuat

Garam yang dihasilkan dari campuran asam lemah dengan basa kuat apabila dicampur ke dalam air akan memproduksi anion yang berasal dari asam lemah tersebut. Maka itu, garam hasil kombinasi antara asam lemah dan basa kuat ini cenderung mengalami hidrolisis secara parsial sehingga memiliki sifat dasar atau basa.

Berikut adalah contohnya: CH3COONa(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq). Ion CH3COO- berinteraksi dengan air untuk menghasilkan keseimbangan kimia CH3COO-(aq) + H2W ↔ CH3COOH(aq) + OH-(aq).

2. Garam yang dihasilkan dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam yang kuat dan basa yang lemah Jika dicampur dengan air, akan membentuk kation hasil pelepasan dari basa lemah. Akibatnya, garam yang berasal dari asam kuat serta basa lemah akan mengalami hidrolisis sebagian dan cenderung memiliki sifat asam.

Berikut adalah contohnya: NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl-(aq). Ion NH4+ berinteraksi dengan air untuk menghasilkan keseimbangan kimia NH4+(aq) + H2O ⇄ NH3 (aq) + H3O+(aq).

3. Garam yang dihasilkan dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang diperoleh dari campuran asam ringan dan basa ringan dalam cairan akan mengalami proses pemekatan menjadi ion. Ion-ion ini kemudian akan berinteraksi dengan molekul air.

Ciri-ciri suatu larutan dipengaruhi oleh angka kestabilan asam (Ka) dan koefisien keseimbangan basa (Kb) dari komponen-komponennya. Apabila Ka lebih besar daripada Kb, larutannya akan cenderung asam; sedangkan bila Ka kurang dari Kb, sifatnya menjadi basah.

Berikut adalah contohnya: NH4CN(aq) → NH4+ + CN-(aq). Ion NH4+ berinteraksi dengan air untuk menghasilkan keseimbangan kimia NH4+(aq) + H2O(l) ⇄ NH4OH(aq) + H+(aq), sedangkan ion CN- berreaksi dengan air menciptakan keseimbangan kimia CN-(aq) + H2O(l) ⇄ HCN(aq) + OH-(aq).

4. Garam yang dihasilkan dari Asam Kuat dan Basa Kuat

Ion-Ion yang dihasilkan dari garam-garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak melakukan reaksi dengan air karena apabila mereka berreaksi, akan langsung terionisasi lagi secara sempurna untuk mengembangkan ion-ion awalnya.

Dengan demikian, konsentrasi ion H+ dan OH- di dalam air tetap stabil sehingga cairan tersebut bersifat netral.

Contohnya: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)

1. Antara larutan garam di bawah ini yang akan menunjukkan sifat basa saat dicampur ke dalam air adalah...

A. Barium asetat B. Seng iodida

C. Perak bromida

D. Amonium klorida

E. Magnesium nitrat

2. Garam–garam di bawah ini yang mengalami hidrolisis sempurna jika dilarutkandalam air, yaitu...

A. (NH4)2S B. K2S

C. KCl

D. CuS

E. Na2CO3

3. Garam yang mengalami hidrolisis sebagian jika dilarutkan dalam air yaitu...

A. Natrium Klorida

B. Natrium Nitrat

C. Kalium sulfat

D. Amonium Bromida E. Aluminium sulfida

4. Konsentrasi [OH−] pada cairan garam hasil reaksi antara asam lemah dengan basa kuat....

A. Saling sejajar dengan huruf Ka-nya

B. Sebaliknya dengan Ka-nya

C. Secara langsung berhubungan dengan akar kuadrat dari K-a

D. Sebaliknya dengan akar kuadrat dari Kanya Berlawanan dengan konsentrasinya yang tinggi pada garamnya, hal ini berbeda jauh.

5. Kesetaraan dalam proses hidrolisis dari sebuah zat dapat dilihat pada reaksi ini: S²⁻(aq) + 2H₂O(ℓ) ⟶ H₂S(aq) + 2OH⁻(aq). Garam mana yang bila terhidrolisis akan menunjukkan kesamaan dengan reaksi tersebut? Yaitu....

A. FeS3

B. Na2S C. Mg(𝑆)2

D. (CH3)2S

E. (NH4)2S

6. Bila diberikan nilai Ka untuk HCOOH adalah 2 x 10^-4, maka pH dari larutan Ca(HCOO)2 dengan konsentrasi 0,01 M akan bernilai...

A. 8

B. 7

C. 6 D. 5

E. 4

7. Tentukan nilai pH dari gabungan solusi yang terdiri atas 100 mL NH4OH konsentrasi 0,1 M dengan 100 mL HCN konsentrasi 0,1 M bila diberikan bahwa Ka untuk HCN adalah 1 x 10^-10 serta Kb untuk NH4OH juga bernilai 1 x 10^-5!

Jawaban: 9.5 8. Dicampurnya 25 mL solusi NaOH dengan konsentrasi 0,005 M dan 25 mL asamasetat (CH3COOH) yang memiliki kepekatan sebesar 0,05 M di dalam sebuah beaker glass menghasilkan campuran tertentu. Apabila nilai Konstanta Asosiasi untuk CH3COOH adalah 10^-5 , maka tingkat pH dari cairan tersebut dapat ditentukan sebagai....

A. 8 - log 5

B. 8 + log 5 C. 9 - log 5

D. 9 + log 5

E. 10 + log 5

9. Berapa nilai pH dari solusi KCN 0,01 M apabila telah diberikan bahwa Ka HCN adalah 6 x 10^-10?

Jawaban: 4 - log 4 10. Di antara beberapa larutan di bawah ini, yang mana yang tidak terjadi proses hidrolisis adalah...

A. NH4CL

B. CH3COONa

C. K2SO4 D. CH3COONa

E. CH3COOK

11. Di antara beberapa larutan di bawah ini, yang mengalami hidrolisis secara lengkap adalah...

A. NH4CL

B. CH3COONa

C. NH4CH3COO D. K2SO4

E. NaCl

12. Di antara beberapa solusi berikut, yang mana yang menunjukkan perubahan tersebut? hidrolisis parsial adalah...

A. K2SO4

B. CH3COONa C. NaCl

D. NH4CN

E. MgSO4

13. Bila 200 mL NH4OH berkonsetrasi 0,8 M dicampurkan dengan 200 mL larutan HCl yang memiliki konsentrasi 0,8 M, dan nilai Kb dari NH4OH adalah 10⁻⁵, maka pH campuran hasil reaksi tersebut akan menjadi...

A. 5 − log2 B. 5 − log3

C. 5 − log4

D. 5 − log5

E. 5 − log6

14. Agar memperoleh solusi garam dengan pH sebesar 9, maka jumlah natrium benzoat C6H5OONa yang perlu dicampurkan ke dalam 100 mL air adalah... (Ka C6H5OONa = 6 × 10−5 M dan MrC6H5OOH = 144)

A. 0,54 gram

B. 1,08 gram

C. 2,16 gram

D. 4,32 gram

E. 8,64 gram 15. Di bawah ini terdapat sejumlah larutan: (1) KNO3 (2) NH4Cl (3) Na2SO4 (4) Na2CO3 (5) CH3COOK. Pasangan garam yang bersifat netral dapat dikenali melalui nomor....

A. (1) dan (3) B. (2) dan (3)

C. (2) dan (4)

D. (3) dan (4)

E. (4) dan (5)

Anda telah membaca artikel dengan judul 15 Soal Praktis tentang Hidrolisis Garam dengan Jawaban Terlengkap. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden