Tips ala Financial Planner untuk Kurangi Belanja Impulsif, Anti Boros!
Rista zwestika, CFP, WMI, seorang perencana keuangan memberikan tips untuk mengurangi belanja impulsif. Belanja impulsif sering kali terjadi tanpa perencanaan, dipicu oleh emosi atau godaan diskon besar.
Dampaknya, keuangan bisa terganggu, dan anggaran yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pokok malah digunakan untuk hal yang kurang penting.
!
1. Punya kesadaran soal belanja secara makan nafsu
Menurut Rista, salah satu cara agar kita bisa menghentikan kebiasaan belanja impulsif adalah sudah tahu kondisi keuangan kita.
Rista berbagi pengalaman sebelum menjadi financial planner, dulu ia sebagai ibu juga pernah sering membeli barang karena 'lucu'.
2. Sadar diri dan keuangan serta ingin memperbaiki
Tapi pada akhirnya kebiasaan seperti itu harus dihentikan. Pasalnya kebiasaan belanja impulsif ini sangat memengaruhi keuangan. Ketika seseorang belum menyadari, selalu ada alasan yang membenarkan belanja impulsif yang dilakukan.
Kebiasaan impulsif ini memang tidak mudah untuk diubah, tetapi harus dilakukan, karena jika dibiarkan, keuangan di masa depan akan sangat terpengaruh.
3. Mengubah hobi menjadi sumber pendapatan tambahan
Selanjutnya yang bisa dilakukan adalah ketika memiliki hobi belanja yang cenderung suka belanja, maka bisa mengubahnya sedikit demi sedikit.
"Harus secara sadar segera diperbaiki, membuang hal-hal yang kurang penting," katanya.
Sekelompok teknologi yang menantikan untuk dimonetisasi.
4. Jangan memukul diri terlalu keras!
Setiap perubahan memerlukan disiplin dan konsistensi. Karena itu Rista menekankan bahwa membentuk kebiasaan keuangan yang baik memerlukan dua hal itu, sehingga bahkan jika prosesnya berlangsung lambat pun tidak apa-apa.
"Kita bisa memulai dari hal kecil, tapi rutin. Misalnya, jika menyukai minum kopi, kita bisa membuat konten tentang hal itu. Akhirnya, kita bisa memiliki kafe sendiri atau usaha kopi sendiri," kata Rista.
Perubahan keuangan yang terlalu keras bisa menyebabkan stres, kecemasan berlebihan, dan rasa bersalah setiap kali mengeluarkan uang, bahkan untuk kebutuhan pokok. Oleh karena itu, perubahan keuangan sebaiknya dilakukan secara bertahap dan realistis agar tetap menjaga keseimbangan antara kestabilan keuangan dan kebahagiaan hidup.
Semoga dapat membantu ibu dan ayah dalam pengelolaan keuangan ini ya!
POP MAMA TALK Februari 2025 - Rista Zwestika, CFP, WMI
Perencana Keuangan
Sandra Ratnasari, Pemimpin Redaksi
Editor Senior - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Penulis Konten - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Contributor - Salsyabila Sukmaningrum
Mohon maaf, saya tidak menemukan teks yang ingin Anda paragrafkan. Silakan berikan teks yang ingin Anda paragrafkan.
Media Sosial - Irma Erdiyanti
Photographer - Raka Tito
Videographer - Hari Firmanto
Property by INFORMA
Baca juga:
Anda telah membaca artikel dengan judul Tips ala Financial Planner untuk Kurangi Belanja Impulsif, Anti Boros!. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan