Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini dan info penting lainnya. Kritik dan saran silahkan tulis di contact. Kunjungi juga situs Ruang Baca

Tradisi Angler, Selamatan Ketika Awal Menanam Padi

Tradisi Angler, Selamatan Ketika Awal Menanam Padi

 Tradisi Angler, Selamatan Ketika Awal Menanam Padi

Sobat Kaweden, Ingatkah kawan tentang angler. Yaitu selamatan ketika menanam padi. Orang yang punya sawah, biasanya menyuruh/memburuhkan kepada ibu2 untuk menanam padi. Setelah padi di tanam, si empunya sawah membuat selamatan.



Selamatan berupa nasi dengan sayur pepaya. Di sertai dengan doa2 agar tanaman padi kelak akan panen dengan hasil yang baik. Sebakul nasi yang sudah disiapkan plus sayur pepaya, plus buah pisang di bawa ke sawah.

Segerombolan anak mengikutinya untuk mendapatkan sebungkus nasi yang nanti akan dibagikan. Setelah sampai di sawah, di mulailah ritual angler dilakukan. Dimulai dengan membakar kemenyan di sertai doa2 si empunya sawah dengan khusyuknya. Setelah selesai ritual doa dilakukan.

Maka, inilah yang di tunggu oleh anak2. Mereka mengelilingi si empunya sawah untuk meminta jatah nasi. Tidak lupa sebelum nasi di bagikan, biasanya ada nasi colongan. Satu persatu si empunya sawah membagikan nasi plus sayur pepaya kepada anak2 hingga habis tanpa sisa.

Betapa gembiranya anak2, mendapatkan nasi walaupun tidak seberapa. Si empunya sawahpun merasa senang, karena bisa berbagi rejeki kepada anak2. Dahulu kami sering sekali main di sawah. Bahkan waktu kami habiskan untuk main di sawah. Apalagi Kalau waktu panen padi dan tanam padi.

Seharian kami habiskan main di sawah. Dari main layang2, mencari jangkrik ataupun mencari kacang sisa panen. Dan tentunya kalo ada yang mengadakan angler, kami segera nendatanginya. Lapar karena seharian bermain di sawah, tentunya senang mendapatkan nasi angler.

Walaupun tentunya nasi angler belum bisa mengobati rasa lapar kami. Kami sadar kalau kami bermain di sawah maka akan lupa waktu dan lupa makan. Namun sekarang, masih adakah budaya angler di masyarakat kita? Ataukah sudah tergerus jaman yang semakin maju?

Lokasi Kaweden