Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Teknik Menikung yang Mengubah Sejarah MotoGP: Kini Lebih Ekstrim dari Sebelumnya

Berbagai Cara Mengambil Lurus di Histori MotoGP, Kini Semakin Drastis

Berbagai Metode Menikung di Masa Lalu MotoGP, Kini Semakin Drastis

Berbagai metode pembalapan di era MotoGP, dimulai dari yang termudah hingga yang paling ekstrim.

Kaweden MYID/ Sport

Rezki Alif Pambudi 4 Mei pukul 14:30 4 Mei pukul 14:30

Kaweden MYID Seiring dengan perjalanannya dalam sejarah, berbagai macam teknik menikung telah diterapkan oleh para pembalap MotoGP, termasuk knee down, elbow down sampai shoulder down.

Teknik melintasi tikungan ini terus meningkat seiring berjalannya waktu, sesuai pula dengan peningkatan kecepatan pada motor MotoGP.

Teknik khusus menikung dalam balap MotoGP pun turut menyita perhatian penonton setia, sampai-sampai mereka mencoba mengadaptasi gaya tersebut ketika mengendarai motor di jalanan umum.

Pembalap akan mengarahkan motornya supaya miring ketika melakukan tikungan guna menentang gaya sentrifugal yang terjadi selama proses tersebut.

Di tahun-tahun permulaan MotoGP di dekade 1950-an, para pembalap hanya perlu miringkan badannya secara ringan tanpa harus sangat drastis saat melakukan manuver tikungan.

Secara perlahan sejak awal tahun 1960-an, gaya penyetoran para pembalap terus berevolusi hingga mencapai tahap dikenal sebagai knee down atau lutut yang menyentuh jalan saat melakukan tikungan.

Ini diperkuat oleh spesifikasi ban yang hanya secara perlahan mendukung gerakan seperti itu.

Jarno Saarinen, pembalap dari Finlandia, menjadi orang pertama yang mencoba gaya knee down, serta teknik memeluk tangki selama lintasan lurus yang masih digunakan sampai hari ini.

Di tahun 1970-an, gaya riding dengan posisi lutut menempel ke tanah mulai menjalar luas berkat adanya Kenny Roberts yang ikonik dalam menerapkannya, sehingga akhirnya trend ini merambah dan diterapkan oleh para pengendara sepeda motor dari penjuru dunia.

Selanjutnya di era 1990-an, teknik menikung terus meningkat secara signifikan seiring dengan kemajuan pesat dalam desain motor serta spesifikasi ban yang digunakan.

Di samping gerakan "knee down", para pembalap juga makin lincah mengatur penyebaran berat badan mereka pada sepeda motornya saat melakukan belokan.

Akan tetapi, seiring dengan teknologi elektronik saat itu yang belum terlalu maju, jumlah kecelakaan relatif tinggi disebabkan oleh gaya bermanuver menikung secara ekstrem pada periode tersebut.

Setelah periode 4-stroke di awal tahun 2000an sampai saat ini, teknik menikung terus mengalami perkembangan.

Itu dikarenakan perangkat elektronik memberikan jaminan keamanan bagi para pembalap, ditambah dengan kualitas ban yang terus meningkat.

Teknik baru bernama elbow down pun muncul, memungkinkan para pembalap untuk membentangkan badannya dengan sangat ekstrem sampai siku mereka menyentuh aspal.

Kemudian evolusi berlanjut ke teknik shoulder down, di mana bahkan bahunya pun turut menyentuh trek ketika pembalap melewati tikungan.

Dalam kondisi shoulder down ini, kepala dan helm pembalap juga berjarak tidak begitu jauh dari aspal saat proses menikung.

Copyright Kaweden MYID2025

Related Article

Anda telah membaca artikel dengan judul Teknik Menikung yang Mengubah Sejarah MotoGP: Kini Lebih Ekstrim dari Sebelumnya. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden