Sabalenka Ungguli Gauff, Raih Juara Madrid ketiga
Kaweden MYID Arina Sabalenka meraih juara ketiganya sepanjang karirnya di turnamen Madrid Open usai mengalahkan petenis unggulan ke-4 yakni Coco Gauff dengan skor 6-3, 7-6(3) pada pertandingan puncak WTA 1000. Kemenangan ini terjadi pada hari Sabtu berdasarkan waktu lokal atau Minggu (4/5) dinihari WIB menurut kutipan tersebut. ANTARA .
Sabalenka berhasil menahan serangan set kedua dari Gauff, yang sedang mengincar gelar pertamanya tahun ini dan kemungkinan kembali ke peringkat dua, untuk menyelesaikan pertandingan dalam satu jam 39 menit.
"Setiap kali saya berkunjung ke Madrid untuk bertanding di lapangan yang menakjubkan ini, perasaan bahagia selalu memenuhi diriku," ujar Sabalenka usai meraih kemenangan tersebut, sebagaimana dilaporkan WTA.
Saya tak mengerti, tapi saya senang dengan lapangan ini dan juga dukungannya di sini, mungkin itu yang menjadi kuncinya.
Pencapaian tersebut menjadi yang kedua puluh bagi Sabalenka dalam karirnya di turnamen tunggal WTA Tour. Tambahan satu gelarnya ini membuat dia sejajar dengan Petra Kvitova sebagai pemegang juara tertinggi di Madrid Open untuk perempuan, karena sama-sama sudah meraih tiga titel pada tahun-tahun 2011, 2015, dan 2018.
Sabalenka terus menjaga tren meraih juara pada tahun-tahun ganjil sepanjang dekadenya. Dia berhasil mengalahkan pemain peringkat satu dunia, Ashleigh Barty, untuk mendapatkan gelarnya pada 2021, serta mengungguli pemain peringkat satu lainnya, yaitu Iga Swiatek, dalam pertandingan puncak tahun 2023. Hanya saja dia nyaris mencapai prestasi tiga kali juara tahun lalu namun harus puas dengan kekalahan yang cukup ketat atas Swiatek di partai akhir.
Petenis No. 1 dunia itu meraih gelar ketiganya tahun ini di Madrid, setelah mengangkat trofi di Brisbane dan ajang WTA 1000 sebelumnya, Miami. Sabalenka adalah petenis kedua yang memenangi Miami dan Madrid di musim yang sama, bergabung dengan Serena Williams pada 2013.
Sabalenka saat ini memuncaki daftar pemimpi kemenangan dalam turnamen sepanjang tahun di sirkuit WTA. Kemenangannya melawan Gauff di partai final merupakan gelar ketigapuluhsatu untuknya pada tahun 2025, menjadikannya jauh lebih unggul dibandingkan dengan Jessica Pegula yang menduduki peringkat kedua dengan dua puluh tujuh kemenangan pada tahun yang sama.
"Sudah dari seluruh hidupku aku berusaha keras demi mewujudkan impian ini, dan kini sampai di posisi teratas, rasanya sungguh begitu bernilai," jelas Sabalenka.
Gauff berhasil mencapai babak final setelah mengungguli Sabalenka dengan skor 5-4 dalam pertandingan tersebut. head-to-head Mereka, yang merupakan kemenangan untuk pemain tenis Amerika tersebut pada salah satu pertandingannya hanya sekali di lapangan tanah liat sebelumnya di Roma tahun 2021.
Meskipun Gauff berhasil bangkit dari ketertinggalan awal, Sabalenka justru mengambil alih permainan pada set pertama dan kemudian menangkan 17 titik berturutan selanjutnya sehingga mendominasi dengan skor 4-1.
Gauff berhasil membalas satu break Dan berpeluang di game serve Sabalenka saat skor 4-3, namun Sabalenka keluar dari ketertinggalan sebentar dan meraih tiga game berturut-turut untuk menyelesaikan set awal tersebut.
Tetapi itu hanya permulaan untuk seri keduanya yang seru. Gauff terus memperbaiki permainannya, menghasilkan lebih banyak keberanian dalam tembakan-tembakannya dan melakoniaksi tersebut. forehand yang lebih kuat, dan dia mendapatkannya break pertama, pada akhirnya melayani untuk posisi 5-4.
Meskipun Sabalenka tetap bertarung, dia berhasil mengubahnya break point kata-katanya dalam pertandingan itu untuk mengubah skor menjadi 5-5. Setelah dua game lainnya, Sabalenka berhasil mempertahankan poin, namun Gauff terus berusaha keras untuk mensiapkan perlawanan. tiebreak yang krusial.
Dalam tie-break, Sabalenka menyaksikan Gauff mengurangi ketertinggalan dari awalnya tertinggal 3-0 hingga mencapai skor 3-3, namun petenis unggulan pertama tersebut memanfaatkan kesalahan Gaolf untuk mendapatkan keunggulan kembali dan menjaga posisinya di depan dengan meraih tambahan tiga game sampai akhir babak dengan skor 6-3. Permainan yang sengit ini ditutup oleh kesalahan ganda kedelapan milik Gauff.
Berdasarkan data dari WTA, Sabalenka sekarang memiliki catatan 6-0 ketika menghadapi pemain di peringkat sepuluh besar musim ini. Meskipun Gauff berhasil mencetak empat pukulan lebih banyak pada partai final dibandingkan Sabalenka, namun petenis asal Amerika tersebut juga membuat tujuh kali kehilangan bola yang bisa dicegah lebih banyak.
"Sudah banyak usaha yang saya lakukan untuk memperbaiki permainan melalui penambahan variasi di setiap pertandingan. Itu menurut saya adalah aspek paling penting dalam kebanyakan pertandingan akhir-akhir ini," jelas Sabalenka.
"Pada kenyataannya, saya sungguh gembira karena kita bisa memperbaiki permainan saya; secara keseluruhan, gerakan dan sentuhan bola saya telah menjadi jauh lebih unggul saat ini," ungkap pemain tenis yang berumur 26 tahun tersebut.
Anda telah membaca artikel dengan judul Sabalenka Ungguli Gauff, Raih Juara Madrid ketiga. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan