Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Kerusakan Hutan Gunung Slamet Membahayakan Ketersediaan Air bagi Penduduk Setempat

KMI - Di sisi selatan Gunung Slamet, di Dusun Sirongge, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diselenggarakan acara penanaman bibit pohon yang diprakarsai oleh Yayasan Dhalang Nawan. Acara ini menarik perhatian para budayawan, seniman, serta aktivis lingkungan dari area seputaran Gunung Slamet guna turut ambil bagian dalam upaya nyata pelestarian alam.

Pesta tersebut dipenuhi dengan nyanyian tradisional Jawa yang dibawakan oleh Bibi Retno, seorang ahli warisan lokal. Nyanyian ini menyampaikan makna akan ketergantungan pada kuasa Ilahi serta menyarankan agar komunitas menjadi lebih peka terhadap alam di sekeliling mereka. Tambahan pula, selama perayaan itu sendiri, Bibi Retno turut meletakkan sebuah kotak bambu yang berisikan rempah-rempah dapur, telur, dan hal-hal lainnya kedalam lubang tanaman sebagai tanda harapan bagi masa depan lingkungan yang baik.

Upaya Konservasi Lingkungan

Bambang Barata Aji dari Yayasan Dhalang Nawan menyampaikan bahwa acara ini bukan sekedar penghijauan, tetapi juga merupakan langkah dalam rangka pelestarian dan pemulihan Gunung Slamet yang sedang terdegradasi. Penurunan kondisi lingkungan itu akibat konversi area hutan pelindung menjadi petak pertanian, mencakup proyek pembangkit energi berbasis uap air yang tak berhasil serta tanam-tanan kentang di seputaran pegunungan.

Penanaman benih pohon ini bertujuan sebagai bukti komitmen bersama antara masyarakat dan para stakeholder dalam upaya pelestarian alam. Melalui tindakan tersebut, diupayakan agar Gunung Slamet, yaitu pegunungan tertinggi di Pulau Jawa, bisa dipelihara dari dampak negatif kerusakan lingkungan yang semakin memburuk.

Taman Nasional Gunung Slamet

Aktivis lingkungan dan para pelestari budaya setuju bahwa usaha pemulihan Gunung Slamet perlu dikerjakan dengan sistematis dan bertahan lama. Langkah yang diajukan antara lain ialah mengubah Gunung Slamet menjadi taman nasional. Melalui predikat ini, diharapkan area tersebut akan mempunyai pembagian wilayah yang rapi, mencakup daerah perlindungan serta zona penggunaan sumber daya alam yang tidak merusak lingkungan.

Presidium Gunung Slamet Menuju Taman Nasional, di bawah kepemimpinan Andi Rustono, sudah menyelenggarakan berbagai diskusi dan konferensi guna mendapatkan dukungan baik dari publik maupun otoritas terkait. Upaya mereka ditegaskan sebagai tidak bertujuan melawan siapapun, tetapi lebih kepada penghargaan akan pentingnya memastikan kelangsungan ekosistem alam.

Kerusakan hutan di lereng Gunung Slamet telah membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Di antaranya adalah menurunnya debit air mata air yang merupakan sumber utama bagi pertanian dan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, banjir bandang dan tanah longsor telah menjadi fenomena yang sering terjadi, membahayakan warga setempat.

Aktivis lingkungan dari Jaga Rimba, Abdul Rozak, menuturkan bahwa kerusakan hutan telah mencapai ketinggian 2.400 mdpl dengan luas ratusan hektare. Hal ini memperburuk kualitas lingkungan dan meningkatkan risiko bencana alam.

Budayawan Banyumas, Titut Edi Purwanto, mengibaratkan penanaman bibit pohon sebagai amal jariah. Ia menegaskan bahwa pohon yang ditanam akan terus memberikan manfaat bagi masyarakat sepanjang masa, selama pohon tersebut tetap hidup. Dengan demikian, setiap pohon yang ditanam merupakan investasi jangka panjang untuk keberlangsungan lingkungan.

Tutut juga mengingatkan bahwa nenek moyang kita telah memiliki kecerdasan yang tinggi dalam mengelola lingkungan. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus harus mewarisi dan mengembangkan kecerdasan tersebut untuk menjaga bumi.

Kegiatan penanaman bibit pohon dan upaya menjadikan Gunung Slamet sebagai taman nasional merupakan langkah penting dalam menyelamatkan lingkungan. Dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan upaya ini. Dengan bersama-sama, kita dapat mewujudkan Gunung Slamet yang lestari dan terlindungi untuk generasi masa depan.***

Anda telah membaca artikel dengan judul Kerusakan Hutan Gunung Slamet Membahayakan Ketersediaan Air bagi Penduduk Setempat. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden