Gubernur Kalimantan Tengah Mendorong Konservasi Berkelanjutan dengan Pelepasliaran 5 Orangutan
PALANGKA RAYA, KMI.CO - Kepedulian Kalimantan Tengah terhadap pelestarian lingkungannya sekali lagi ditunjukkan. Lima individu bekicot besar (orangutan) telah ditebar kembali ke habitat aslinya melalui kerja sama dengan Yayasan BOS di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya ini, yang merupakan komponen penting dari program perlindungan spesies berisiko tinggi serta usaha memperbaiki kondisi ekosistem setempat.
Gubernur Kalimantan Tengah menggarisbawahi bahwa provinsi tersebut dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang sangat besar, meliputi area seluas 15,3 juta hektare. Dari total itu, sekitar 11,9 juta hektare berupa lahan hutan, termasuk dalamnya Hutan Produksi yang membentang seluas 8,95 juta hektare, Hutan Lindung yang mencakup wilayah 1,35 juta hektare, dan Hutan Konservasi yang mempunyai luas 1,62 jute hektare.
"Area kawasan hutan itu mempunyai fungsi vital sebagai pelindung lingkungan hidup, mengontrol sistem irigasi serta sumber biodiversitasnya, yang sungguh berpotensi membantu dalam proses pembangunan," katanya.
Dia pun mengekspresikan penghargaannya terhadap kontribusi Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS), yang telah konsisten dalam upaya melindungi hewan langka, terutama orangutan di daerah Kalimantan Tengah.
"Yayasan BOS sudah beberapa kali melaksanakan pembebasan kembali orangutan, dan pada kesempatan ini mereka akan mengadakan pembebasan kelima puluh empat bagi orangutan Kalimantan Tengah, termasuk lima individu di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya," terangnya.
Menurutnya, pelepasliaran ini bukan sekadar tentang memulangkan hewan ke lingkungan alaminya, melainkan juga mencerminkan janji bersama untuk melestarikan warisan ekosistem lokal.
“Kami mendukung penuh upaya konservasi ini dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam demi masa depan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penanaman pohon untuk menambah tutupan lahan, serta penebaran benih ikan lokal sebagai langkah pemulihan sumber daya hayati perairan di kawasan Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi berkah dan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” tukasnya.
Plt Sekretaris Daerah Kalteng, Leonard S Ampung, menjelaskan bahwa pelepasliaran orangutan merupakan tahap akhir dari proses rehabilitasi panjang yang dilakukan Yayasan BOS. Tujuannya agar satwa tersebut bisa kembali hidup secara mandiri di alam.
"Saat ini, upaya penanaman pohon sedang berlangsung di beberapa daerah terbuka baik di dalam maupun di sekitar Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah. Rencannya akan ditanami sekitar 500 batang tanaman hutan termasuk spesies seperti belangeran serta jenis-jenis pepohonan buah-buahan (seperti sawo, kelengkeng, petai, dan jengkol). Ini merupakan langkah pertama untuk mencapai target menanam satu juta bibit pohon seluruh Kalimantan Tengah. Selain itu, program restocking juga telah dimulai dengan melepaskan benih ikan ke perairan alami Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah, khususnya di wilayah Danau Tahai. Sebanyak 100.000 ekor bapuyu (betok) dan 1.250 ekor gurame dilepaskan," ungkapnya.
Acara tersebut juga dimeriahkan oleh keberadaan Forkopimda, para kepala perangkat daerah yang ada di provinsi Kalimantan Tengah, Willie Smith selaku pembina utama yayasan BOS, Jamartin Sihite sebagai ketua yayasan BOS bersama dengan timnya, disertai pula oleh camat, lurah, dan kelompok nelayan Simpei Karuhei. mmckalteng )
Gabung dalam percakapan