5 Gejala Orang yang Abai Terhadap Kesehatan Mental Mereka Menurut Ahli Psikologi
KMI NEWS
– Menjaga kesejahteraan diri sendiri demi kesehatan mental adalah salah satu aspek yang sangat vital.
Studi merekomendasikan untuk tak meremehkan kesejahteraan emosi Anda dengan cara mendahulukan perawatan diri. Ini mencakup penekanan pada pemenuhan kebutuhan fundamental, turut serta dalam aktivitas yang membawa kegembiraan bagi Anda, serta menerapkan teknik penghayatan penuh.
Berikut 5 indikasi bahwa seseorang belum optimal dalam merawat kesehatan mentalnya, sebagaimana diambil dari situs YourTango.
1. Menyempatkan Kepentingan Sesama Sebelum Kepentingan Pribadi
Apakah mereka seorang ibu yang selalu merawat keluarga di rumah atau menjalani karier profesional dan bersaing melawan permasalahan harga diri, kemungkinannya besar bahwa mereka cenderung menempatkan keperluan orang lain lebih dulu daripada kepentingan pribadi mereka.
Tiap individu perlu " waktu me-time" buat beristirahat dan merawat kesejahteraan batinnya. manusia merupakan makhluk yang penuh dengan emosi.
Kenikmatan dari hobbi seperti membaca buku atau duduk di luar bisa meredakan tekanan emosi kita. Oleh karena itu, jangan remehkan aspek spiritual hidupmu dan mulailah mengakui pentingnya memiliki waktu untuk melarikan diri ke dalam aktivitas yang membuat hatimu gembira.
2. Ketegangan Akibat Hal-Hal Sepele
Indikator kecil bahwa Anda mungkin belum optimal dalam merawat kesehatan emosi bisa berupa respons yang berlebihan terhadap penyebab stres atau hal-hal sepele yang umumnya tak mempengaruhi Anda.
Sebagai contoh, jika seseorang dipicu oleh surel atau merasakan kemarahan berlebih akibat ketidaknyamanan yang sepele, ini bisa menjadi indikasi bahwa kesejahteraan emosional mereka memerlukan pengawasan lebih.
Taktik-taktik semacam meningkatkan kesadaran diri, membuat jurnal tentang hal-hal yang disyukuri, melakukan olahraga rutin, mencari solusi untuk masalah stres, serta bercerita kepada sahabat yang dipercaya bisa mempermudah Anda dalam merasa lebih damai, mengatur perasaan, dan memberikan respons yang tepat atas penyebab stres bukannya hanya bereaksi secara impulsif.
3. Kerabat yang Dekat Kian menjauh
Sebuah studi mengungkapkan bahwa salah satu tanda-tanda utama depresi ialah isolasi sosial di mana seseorang dapat mulai menyingkirkan dirinya dari lingkungan pertemanan serta kerabat dekat akibat merasakan kesendirian, ketidakmampuan berharap, dan kurangnya stamina.
Kehilangan kemampuan emosional yang dialami ini berkaitan dengan pola di mana seseorang memperjuangkan pembentukan ikatan interpersonal seimbang, biasanya disebabkan oleh luka batin dari pengalaman lampau, permasalahan dalam melekatnya rasa aman, atau tantangan dalam menavigasi perasaannya sendiri.
4. Lama Tidak Beristirahat
Sebuah studi menyatakan bahwa ketergantungan pada pekerjaan bisa menjadi tanda dari pola melupakan keperluan diri sendiri demi memenuhi kebutuhan orang lain, mengesampingkan perasaan, atau mungkin pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup. Penting sekali buat kita mengidentifikasi hal ini serta berkonsultasi dengan ahli apabila diperlukan.
5. Menghadapi Masalah dengan Pola Tidur
Saat seseorang mengalami tingkat stres yang ringan, pola tidurnya umumnya menunjukkan tekanan yang ada di kehidupan sehari-hari. Bisa jadi mereka memiliki mimpi yang lebih vivid, tidak berkesinambungan dengan mimpi, atau bangun lebih sering dari biasanya.
Terkadang orang bisa terjaga di awal subuh dan merasakan kesulitan untuk kembali tertidur. Apabila kondisi tersebut berlangsung selama lebih dari dua malam secara beruntun, sebaiknya Anda menyelidiki apa penyebab ketidaknyamanan atau kecemasan yang mungkin sedang dialami.
Anda telah membaca artikel dengan judul 5 Gejala Orang yang Abai Terhadap Kesehatan Mental Mereka Menurut Ahli Psikologi. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan