Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta, Ini Pesan Dinas Kesehatan

Penyebab dan Dampak Mikroplastik di Jakarta
Dinas Kesehatan Jakarta mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap kebersihan lingkungan, khususnya dalam mengurangi paparan mikroplastik. Hasil riset yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik. Hal ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk mulai berperilaku lebih ramah lingkungan.
Menurut Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono, masyarakat Jakarta perlu mengurangi penggunaan plastik, tidak membakar sampah, serta lebih rajin membersihkan debu di dalam rumah. Ia menyampaikan hal tersebut dalam sebuah acara diskusi di Balai Kota Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
Rahmat menjelaskan bahwa paparan mikroplastik dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan pencernaan. Partikel ini tidak hanya menyebar di udara, tetapi juga bisa ditemukan dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Selain itu, mikroplastik juga berpotensi melukai pembuluh darah, yang berisiko menyebabkan serangan jantung atau stroke. Dampak ini semakin parah bagi individu yang merokok atau memiliki riwayat penyakit diabetes melitus.
Meski efeknya tidak langsung terasa, kata Rahmat, dampak dari paparan mikroplastik membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk muncul. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesadaran dan tindakan preventif sejak dini.
Selain itu, Rahmat menyebutkan bahwa mikroplastik juga berisiko bagi ibu hamil dan pertumbuhan janin. Paparan partikel ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi, sehingga berpotensi menyebabkan bayi lahir prematur dengan berat badan yang tidak ideal.
Upaya Pemerintah Daerah dalam Mengatasi Masalah Mikroplastik
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, memberikan apresiasi terhadap hasil riset BRIN yang mengungkap kandungan mikroplastik dalam air hujan. Pemerintah provinsi akan bekerja sama dengan BRIN, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta akademisi lainnya untuk mengumpulkan data lengkap mengenai kualitas lingkungan di Jakarta.
Asep menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan diskusi dan kampanye kepada publik tentang bahaya mikroplastik. Tujuannya adalah agar setiap jenis sampah yang dihasilkan setiap hari dapat dikelola dengan baik. Ia berharap masyarakat dapat lebih sadar akan dampak negatif dari sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan.
Sejauh ini, Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan beberapa langkah pengendalian pencemaran udara, seperti uji emisi kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk mengeluarkan peraturan yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Hal ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam menjaga kualitas hidup masyarakat Jakarta.
Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan Masyarakat
- Meningkatkan kesadaran akan dampak mikroplastik terhadap kesehatan dan lingkungan.
- Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
- Tidak membakar sampah plastik yang dapat menghasilkan polutan berbahaya.
- Melakukan pembersihan lingkungan secara rutin, terutama di area rumah dan lingkungan sekitar.
- Menjaga kebersihan makanan dan minuman agar terhindar dari kontaminasi mikroplastik.
- Mendukung program pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan para ahli, diharapkan masalah mikroplastik di Jakarta dapat diminimalisir dan lingkungan menjadi lebih sehat untuk masa depan.
Anda telah membaca artikel dengan judul Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta, Ini Pesan Dinas Kesehatan. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan