Populer: China Lemarkan Kebijakan Baru pada Impor Produk AS; Apple Pertimbangkan Pemindahan Pabrik
Berita tentang China yang meniadakan bea masuk bagi beberapa barang dari Amerika Serikat (AS) sedang banyak diperbincangkan. Ruang Baca NewsBisnis sepanjang Jumat (25/4).
Di samping itu, terdapat pula Apple yang mengalihkan proses manufaktur iPhone dari China menuju India. Berikut adalah ringkasannya.
China Menghapus Bea Masukan pada Berbagai Barang dari AS
Ada sejumlah barang dari AS yang nantinya akan dibebaskan untuk tidak dikenakan tarif impor sebesar 125 persen oleh pemerintah China. Saat ini keputusan tersebut Tengah dipertimbangkan.
Dikutip dari Bloomberg Perang tariff antara China dan Amerika Serikat memberikan tekanan berat pada beberapa sektor industri. Komoditas yang sedang dipertimbangkan untuk dilepaskan dari bea tambahan mencakup perlengkapan medis serta sebagian besar bahan kimia industri seperti etana. Tambahan kepada hal tersebut, otoritas kini juga menggodok opsi untuk meniadakan tarif terhadap biaya penyewaan pesawat.
Pengecualian yang sedang dipertimbangkan oleh China mirip dengan tindakan Amerika Serikat yang membebaskan produk elektronik dari tarif sebesar 145 persen terhadap impor dari China pada minggu-minggu pertama bulan ini.
Oleh karena itu, terdapat saling ketergantungan antara mereka berdua dan ini menunjukkan betapa rapatnya ikatan kedua negara dengan perekonomian terkuat di planet kita ini. Walaupun Amerika Serikat memang impornya ke China jauh melebihi eskalasi ekspor yang dilakukan oleh Tiongkok kepada mereka.

Namun, tindakan pemerintah China ini menunjukkan bahwa negeri dengan dinding bambu tersebut masih membutuhkan barang-barang impor dari Amerika Serikat.
Menurut informasi dari sumber lain, daftar pengecualian diperkirakan tetap akan mengalami perubahan dan pembicaraan kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan. Perusahaan-perusahaan dalam bidang-bidang penting sudah dimintai untuk memberikan kode tarif impor produk-produk Amerika Serikat yang ingin mereka kecualikan.
Salah satu maskapai penerbangan China juga telah diberitahu soal biaya sewa pada perusahaan penyewaan pesawat yang berlokasi di zona perdagangan bebas tidak akan dikenakan pungutan baru.
Seperti dilansir oleh Caijing dari sumber tak dikenal, setidaknya ada delapan barang terkait industri semiconductor yang diduga akan mendapat status bebas tariff. Produk-produk ini seputar bahan kimia kunci serta elemen-elemen dalam proses fabrikasi chip.
Kategori itu belum mencakup chip penyimpanan pada tahap sekarang, hal ini mungkin memberikan dampak negatif terhadap Micron Technology Inc, perusahaan pembuat chip penyimpanan global urutan ketiga.
Investor mengantisipasi bahwa kedua negeri tersebut akan berpartisipasi dalam pengurangan tariff, walaupun sepertinya komunikasi mereka masih tertahan.
Sektor sebelumnya, pemerintah Trump sudah menghapuskan bea untuk smartphone, PC, serta peralatan elektronik lainnya dalam bentuk balasan tariff ini, yang bertindak sebagai pengurangan tekanan signifikan terhadap para pembuat teknologi di seluruh dunia seperti halnya Apple Inc. dan Nvidia Corp., walaupun mungkin hanya bersifat sementara.
Pengecualian itu berlaku untuk ponsel cerdas dan notebook. hard drive , prosesor komputer, dan chip memori serta layar datar.
Apple Berencana Memindahkan Proses Produksi iPhone dari China ke India

Akibat dari peningkatan tensi dagang antara AS dan China, Apple Inc. bersiap untuk mentransfer produksi iPhone yang ditujukan untuk pasaran Amerika Serikat ke India, dengan waktu pelaksanaan earliest bisa dimulai pada tahun 2026.
"Apple (AAPL.O) berencana untuk memindahkan proses penyusunan seluruh iPhone yang ditujukan untuk pasar AS ke India dengan waktu tercepat pada tahun mendatang," tulis Reuters, merujuk pada laporan Financial Times hari Jumat (25/4).
Perang perdagangan di antara Amerika Serikat dan Tiongkok mendorong beberapa raksasa industri teknologi, seperti halnya Apple, untuk mengkaji kembali berbagai alternatif dalam mendiversifikasi jaringan pasok mereka.
Walau China sudah meminta AS untuk menghapuskan semua tariff unilateral karena ada tanda-tanda penurunan tensi dalam perselisihan perdagangan diantara keduanya.
Namun demikian, China mengungkapkan bahwa mereka belum melakukan diskusi formal dengan Washington, walaupun pihak Amerika Serikat mengklaim sudah ada interaksi di antara keduanya.
Saat ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sering mengumumkan bahwa perjanjian perdagangan pasti dapat dicapai dan mengklaim sudah ada komunikasi langsung dengan pihak berwenang di Cina.
Dia tetap meneruskan kebijakan tariff sebagai tanggapan atas tindakan yang bertujuan menyelesaikan ketidakseimbangan dagang yang dinilai merugikan bagi Amerika Serikat.
Gabung dalam percakapan