Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Menjelajahi Keajaiban Puasa 48 Jam: Temuan Menakjubkan dari Riset

Ruang Baca News Puasa selama 48 jam merupakan salah satu variasi dari pola makan berputar yang sudah mendapat cukup banyak minat di kalangan publik.

Puasa diperkirakan dapat menghasilkan beberapa keuntungan bagi kesehatan, termasuk kontrol berat badan serta proses penuaan yang lebih terkendali.

Apakah klaim tentang manfaat berpuasa selama 48 jam itu benar? Terus baca artikel ini untuk mengetahui penjelasannya.

Apakah yang dimaksud dengan berpuasa selama 2 hari?

Puasa 48 jam adalah metode puasa yang melibatkan penghentian konsumsi makanan selama dua hari penuh.

Meskipun tidak makan, kita tetap bisa mengonsumsi cairan tanpa kalori, seperti air putih, teh, atau kopi hitam.

Zat cairan ini esensial untuk mencegah kekeringan, yang memungkinkan kita tetap melaksanakan tugas-tugas sehari-hari dengan normal.

Menurut Medical News Today Puasa yang berlangsung lama ini efektif karena mengambil keuntungan dari siklus alamiah dalam tubuh, di mana organisme akan menggunakan stok energi berupa lemak sebagai sumber utama untuk kelangsungan hidupnya.

Proses ini memberikan waktu bagi tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan melakukan detoksifikasi.

Dalam banyak kasus, metode ini efektif untuk membantu menurunkan berat badan, meskipun ada potensi manfaat lainnya.

Manfaat puasa 48 jam menurut penelitian

Puasa 48 jam bukan hanya tentang tidak makan, tetapi juga memberikan peluang bagi tubuh untuk beristirahat dan melakukan regenerasi.

Disarikan dari Medical News Today dan Healthline , berikut ini sejumlah keuntungan dari puasa selama 48 jam yang telah dibuktikan melalui riset:

  • Proses regenerasi sel dan pemulihan jaringan

Salah satu keuntungan pokok dari berpuasa selama 48 jam adalah kapabilitasnya dalam memicu suatu proses yang dikenal sebagaiصند صند autophagy , yakni proses alami tubuh untuk membuang dan meregenerasi sel-sel yang telah rusak atau tidak berguna.

Langkah ini amat krusial untuk pembaruan sel-sel tubuh serta mungkin mengurangi proses penuaan.

Riset yang dilakukan oleh Roya Shabkhizan, Sanya Haiaty, dan kawan-kawannya, terbit dalam jurnal tersebut. PubMed Central (2023) menunjukkan bahwa autophagy dapat memperlambat proses penuaan pada jaringan serta meningkatkan potensi untuk hidup lebih lama.

  • Mengurangi peradangan tubuh

Inflamasi jangka panjang bisa memperbesar kemungkinan terkena beberapa jenis penyakit antara lain masalah pada jantung, artritis, serta kanker.

Menurut studi, berpuasa selama 2 hari bisa menurunkan tingkat inflamasi di dalam tubuh.

Proses tersebut berlangsung bersamaan dengan menurunnya stres oksidatif, yang membantu meningkatkan kebugaran umum serta meminimalkan kemungkinan masalah metabolik.

  • Meningkatkan sensitivitas insulin

Insulin memiliki peranan vital dalam pengelolaan simpanan karbohidrat, protein, serta lemak di dalam tubuh.

Saat berpuasa, tingkat glikogen (penyimpanan karbohidrat) di dalam tubuh berkurang, sehingga mengakibatkan penurunan kadar insulin pula.

Ini memungkinkan tubuh untuk mengonsumsi lemak sebagai sumber daya energi dan menambah kepekaan terhadap insulin.

Manfaat puasa 48 jam ini sangat relevan bagi mereka yang ingin mencegah diabetes tipe 2 atau mengelola berat badan lebih efektif.

  • Membantu menurunkan berat badan

Salah satu alasan banyak orang tertarik pada puasa 48 jam adalah kemampuannya dalam membantu penurunan berat badan.

Puasa panjang ini mempercepat pembakaran lemak, yang meningkatkan metabolisme tubuh dan aktivitas antioksidan.

Dalam penelitian yang dikendalikan oleh Takayuki Teruya serta Romanas Chaleckis pada tahun 2019, disarankan bahwa melakukan fast selama periode waktu lama bisa mempercepat proses metabolisme dalam tubuh.

Jika dilakukan secara teratur sambil mengatur pola makan sehat, puasa ini dianggap bisa menjadi strategi jangka panjang untuk menurunkan berat badan.

Namun, Daniel Preiato, RD, CSCS, dari Healthline menyarankan agar puasa 48 jam hanya dilakukan satu hingga dua kali per bulan agar tidak memberi dampak negatif pada tubuh.

Meskipun manfaat-manfaat tersebut telah didukung oleh penelitian, puasa intermiten jangka panjang ini masih memerlukan lebih banyak studi untuk memahami sepenuhnya efeknya pada tubuh.

Sebelum memulai puasa 48 jam, disarankan untuk berkonsultasi dahulu dengan profesional medis untuk memastikan bahwa metode ini aman bagi kesehatan.

Anda telah membaca artikel dengan judul Menjelajahi Keajaiban Puasa 48 Jam: Temuan Menakjubkan dari Riset. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden