Komdigi Laporkan 1.923 Konten Bohong, 163 Masih Berkaitan Kesehatan
Ruang Baca News –JEC Eye Hospitals dan Klinik menghadirkan Matapedia, ensiklopedi digital tentang kesehatan mata yang pertama kali ada di Indonesia. Rilis ini berlangsung seiring dengan diselenggarakannya acara JEC International Meeting (JECIM) 2025, setelah vakum selama lima tahun karena adanya pandemic.
Berdasarkan pendekatan sains dengan Bahasa Indonesia yang simpel, Matapedia menawarkan berbagai macam informasi tentang masalah penglihatan, tindakan kedokteran, anjuran merawat mata, sampai perkembangan terbaru di bidang tekno-medis mata. Seluruh kontennya dikemas oleh pakar dokter serta para ahli kesehatan mata professional.
Pelepasan Matapedia merupakan titik penting dalam perubahan digital terkait pendidikan tentang kesehatan mata di Indonesia. Menurut Presiden Direksi JEC Corporation DR. Dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K), JEC bertekad mengembangkan bidang kesehatan mata di negara ini dengan cara ilmiah melalui langkah-langkah inovatif serta pembelajaran.
Dia menegaskan bahwa Matapedia, sebagai ensiklopedi digital terdepan di tanah air, mencerminkan tujuan kami dalam meningkatkan penglihatan serta mutu kehidupan orang banyak. Proyek ini semakin mengokohkan kedudukan JEC sebagai raja jasa perawatan mata dengan memberikan data tepat sasaran guna melawan penyebaran berita keliru seputar kesehatan.
" Ini menjamin pelayanan informasi dapat diakses oleh publik dan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia," jelas Johan Hutauruk.
Menurutnya, Matapedia diciptakan bukan saja untuk memenuhi kebutuhan publik secara luas, tetapi juga bertindak sebagai rujukan penting bagi petugas kesehatan dasar yang berada di garis depan dalam memberikan layanan perawatan mata di wilayah pedesaan dan terpencil.
Platform ini menawarkan berbagai jenis isi, meliputi teks dan ilustrasi data serta materi dalam bentuk suara dan video, semua disertai dengan fasilitas terbaru. Tanya AI untuk berkonsultasi secara langsung tentang gejala atau istilah-istilah medis," jelas Johan Hutauruk.
Keuntungan tersebut membuat Matapedia menjadi jawaban lengkap untuk mengatasi informasi tentang kesehatan mata yang salah dan semakin banyak berpencar di ranah digital. Berdasarkan data Komdigi, dari seluruh 1.923 buah konten hoax yang ditemukan pada tahun 2024, kurang lebih 163 artikel adalah kesalahan informasi berkaitan dengan kesehatan.
Hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa 27,79% penduduk Indonesia mencari berita atau informasi seputar kesehatan melalui internet. Akan tetapi, data Indeks Literasi Digital Indonesia tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Komdigi memberikan hasil 43,34%; hal ini bermakna walaupun masyarakat sudah cukup terampil dalam penggunaan alat-alat digital, mereka masih kesulitan untuk memeriksa kebenaran suatu informasi dan tidak banyak orang yang melakukan verifikasi atas sumber-sumber info tersebut.
Di era dimana arus informasi semakin tidak terkendali, Matapedia datang sebagai jawaban dengan menawarkan berbagai konten tentang kesehatan mata yang tepat sasaran dan diperiksa kebenarannya oleh para dokter beserta staf medis profesional. Situs ini dapat dinikmati tanpa biaya apapun oleh publik. www.matapedia.id ,” papar Johan Hutauruk.
Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), selaku Direktur Utama RS Mata JEC @ Menteng dan juga Ketua JECIM 2025 menyebutkan bahwa kesenjangan di antara permintaan akan pelayanan mata dan ketersediaan tenaga medis membuat platform semacam Matapedia sangat penting untuk hadir.
"Tujuan kita adalah untuk memastikan bahwa meskipun akses ke pelayanan langsung terbatas, masyarakat masih dapat mendapatkan informasi yang benar, akurat, serta dapat dipercaya. Kami harap tidak ada lagi orangtua yang kesulitan menangani masalah mata pada anaknya dikarenakan adanya informasi yang salah. Tidak ada juga pasien glaukoma yang datang terlambat karena percaya pada mitos-mitos sembarangan. Dengan demikian, Matapedia bertujuan menjadi teman handal dalam menjaga kesehatan mata bagi seluruh lapisan masyarakat," jelas Referano Agustiawan.
JEC bertujuan untuk menghasilkan lebih dari 1.000 artikel selama tahun pertamanya. Selain itu, JEC saat ini tengah merancang aplikasi mobile yang dilengkapi dengan berbagai fitur aksesibel bagi tuna netra, seperti pengaturan pembaca layar serta petunjuk audio interaktif.
Pada tahun ini, JECIM membawa serta pembicara dari 17 negeri berbeda dan acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.200 peserta yang terdiri atas para profesional mata kesehatan. young ophthalmologist dan ophthalmology community, Perawat mata, optometris atau refraksi dari asosiasi optometry, dan profesional kesehatan mata di bidang industri lainnya.
Peserta akan menghadiri berbagai sesi akademis, pelatihan tangan pertama, dan paparan tentang perkembangan terkini, seperti penggunaan AI pada deteksi penyakit mata, metode operasi setengah otomatis, serta manajemen rumah sakit bagi profesional kesehatan.
Anda telah membaca artikel dengan judul Komdigi Laporkan 1.923 Konten Bohong, 163 Masih Berkaitan Kesehatan. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan