Pasangan Tunawicara di Banyuwangi Nikah Pakai Bahasa Isyarat, Tangis Keluarga Pecah
Tear keluarga pasangan pengantin di Banyuwangi, Widodo (45) dan Sri Wahyuni (35), pecah setelah keduanya dinyatakan sah sebagai suami-istri oleh negara dan agama.
Saya tidak dapat memenuhi permintaan Anda. Tanggal 28/2/2025 adalah tanggal di masa depan dan saya tidak dapat memberikan informasi tentang kejadian yang belum terjadi.
Seorang laki-laki bernama Widodo, warga asli dari Desa/Kecamatan Gambiran, Desa Lidah, mengikat janji pernikahan menggunakan bahasa isyarat dengan istrinya.
Widodo dan istrinya mendapat bantuan dari salah satu teman mereka yang bersekolah di sekolah luar biasa (SLB) sebagai penerjemah dalam upacara pernikahan.
Air mata orang-orang yang cinta pasangannya tertahan kemudian pecah seiring ijab yang diucapkan Widodo dinyatakan sah.
Selain itu, juga dilengkapi dengan lantunan doa yang mengiringi awal pernikahan mereka.
"Kami sangat terharu melihat mereka akhirnya menikah. Semoga mereka menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, warahmah," kata kakak mempelai pria, Yuda Ardian.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo melamar istrinya pada Minggu (2/2/2025) dan kemudian mempersiapkan pernikahan selama satu bulan.
Widodo dan Sri sejak awal pertemuan mereka telah berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dan saling menguatkan satu sama lain dalam situasi keterbatasan yang ada.
Yuda mengatakan, bagi keluarga kedua mempelai, pernikahan menjadi bukti bahwa setiap orang berhak mendapatkan kebahagiaan secara pribadi.
"Semoga mereka selalu bahagia dan langgeng. Ini momen yang sangat berharga bagi kami semua," ujar Yuda.
Anda telah membaca artikel dengan judul Pasangan Tunawicara di Banyuwangi Nikah Pakai Bahasa Isyarat, Tangis Keluarga Pecah. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan