Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Pemerintah Bakal Stop Ekspor Minyak Mentah, Begini Tanggapan Pertamina

minyak mentah tersebut.

"Pertamina mendukung langkah pemerintah untuk memaksimalkan ekspor minyak mentah domestik di dalam negeri memastikan ketahanan energi nasional," kata Fadjar saat berbicara dengan kami pada Rabu, 29 Januari 2025. Fadjar mengungkapkan bahwa ia tidak mempermasalahkan kebijakan tersebut karena tren produksi Pertamina cenderung meningkat.

Dia menyebutkan secara rata-rata selama tahun homingkan tahun 2024, Pertamina menghasilkan minyak bumi 556 ribu barel per hari. Angka-angka itu meningkat dibandingkan dengan yang dihasilkan pada tahun 2023, yaitu 415 ribu barel per hari. Menurut Fadjar, tren produksi itu sejalan dengan harapan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan bensin mentah ekspor di dalam negeri.

Fadjar menyebutkan Pertamina terus meng upgrade kilang-kilang miliknya dengan meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas, sehingga dapat memproses berbagai jenis minyak mentah melalui Proyek Master Plan Pengembangan Refinery (RDMP).

"Pengolahan di Balikpapan akan bertambah, yaitu 100 ribu barel per hari, sehingga total pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari," sebut Fadjar. Saat ini Pertamina masih menghitung untung rugi dengan biaya produksi dalam negeri jika penghentian ekspor minyak mentah dilaksanakan.

"Maka kami berharap dengan munculnya minyak mentah domestik di dalam negeri, harga harganya juga bisa bersaing sehingga bisa mempengaruhi biaya pokok produksi (BPP)," ucap Fadjar.

Ia menegaskan bahwa semua hasil produksi migas oleh PT Pertamina Hulu Energi diserap oleh kilang Pertamina. Fadjar tidak menyebutkan berapa jumlah minyak yang diekspor selama ini. "Meskipun bisa mempengaruhi bisnis lain, seperti perkapalan, tapi PT Pertamina itu Badan Usaha Milik Negara, tentu harus menjalankan perintah dari pemerintah," ujar Fadjar.

Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah akan mengalihkan seluruh minyak mentah untuk di ekspor agar diproses di dalam kilang di dalam negeri.

Pemerintah menaksirkan pengiriman minyak mentah tahun ini sekitar 28 juta barel. Sebesar 12-13 juta barel ditargetkan supaya ditingkatkan untuk menambah pasokan kilang minyak di dalam negeri. Kebijakan ini sedang diharapkan bisa meningkatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) nasional sekaligus mengurangi tergantungnya pada impor BBM.

Pada Senin, 27 Januari 2025, Bahlil menyampaikan bahwa kami mendorong SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan Pertamina agar minyak mentah domestik dapat memberikan tambahan nilai di dalam negeri, sehingga penyerapan impor minyak juga berkurang.

Selain itu, minyak mentah yang tidak sesuai standar kontrak pula, yang merupakan bagian milik kontraktor juga harus diolah dan dicampur hingga memenuhi standar yang dibutuhkan bagi penggunaan di kilang domestik. Kebijakan ini dianggap dapat mempercepat pertolongan tujuan swasembada energi.

Membantu menulis artikel ini

Anda telah membaca artikel dengan judul Pemerintah Bakal Stop Ekspor Minyak Mentah, Begini Tanggapan Pertamina. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden