Mitos Palasik: Hantu Pemakan Janin dan Bayi di Sumatra Barat
Mitos Palasik: Hantu Pemakan Janin dan Bayi di Sumatra Barat
Pendahuluan
Selain memiliki beragam pesona pada wisata alam dan kulinernya, Sumatra Barat (Sumbar) juga memiliki beragam wacana kebudayaan yang mampu menjadi daya tarik. Wacana kebudayaan tersebut dapat berupa cerita rakyat, legenda, maupun mitos yang kerap beredar di antara masyarakat. Salah satu mitos yang melekat bagi masyarakat Minangkabau adalah mitos hantu pemakan janin dan bayi. Mitos ini berkembang di hampir setiap daerah di Sumbar dan dikenal dengan nama palasik.
Asal Usul Palasik
Palasik merupakan sebuah kepercayaan yang berkembang di dalam masyarakat Minangkabau. Mayoritas masyarakat Minangkabau memiliki kepercayaan bahwa palasik merupakan sebuah praktik ilmu hitam. Palasik dilakukan oleh lelaki maupun perempuan demi mendapatkan sesuatu seperti materi, keabadian, maupun kehormatan. Setiap daerah memiliki versi cerita yang berbeda tentang mitos palasik tersebut. Misalnya, di Pasaman Barat, palasik dikenal sebagai makhluk halus atau ubilih.
Ubilih: Palasik dari Pasaman Barat
Ubilih atau bilih adalah sebutan hantu di Pasaman Barat. Wujud dari ubilih palasik hanya dapat dilihat saat malam hari. Pada siang hari, wujudnya akan menyerupai manusia biasa. Namun, pada malam hari, wujudnya akan berubah menjadi ubilih yang hanya memiliki kepala dengan bagian ususnya saja. Wujud dari ubilih palasik ini memiliki kesamaan dengan beberapa mitos di Indonesia, seperti kuyang di Kalimantan, suanggi di Manado, dan anak sima di Kalimantan Selatan.
Ketakutan Masyarakat
Menurut Ninik Mamak dari Nagari Lingkuang Pasaman Barat, Yasrizal, palasik sangat ditakuti oleh ibu-ibu yang sedang mengandung maupun yang telah mempunyai bayi. Pada siang hari, palasik memiliki wujud seperti manusia yang mampu mengecoh para ibu. "Tidak hanya dari bentuknya, saat siang hari palasik ini juga memiliki sikap layaknya manusia pada umumnya, sehingga membuat takut," kata Yasrizal.
Target Palasik
Palasik mengincar janin, bayi yang baru lahir, dan pada beberapa kasus juga balita. Palasik tidak secara gamblang memakan bayi-bayi tersebut, tetapi mengambil jiwa sang bayi. Jika janin terkena palasik, ketika lahir akan mengalami cekungan berlebihan pada area atas tengkorak kepala. Berbeda dengan bayi atau balita yang akan sakit, seperti panas tinggi hingga diare yang tidak masuk akal, kemudian perlahan-lahan meninggal dunia.
Cara Kerja Palasik
Ibu-ibu di Pasaman Barat percaya bahwa palasik di siang hari lebih susah dihindari. Sebab, wujud dan sikap mereka layaknya manusia, seperti berjalan, bertamu, maupun berdagang. Seorang ibu dari Pasaman Barat, Fitri Susanti, menuturkan bahwa palasik mendekati ibu hamil atau yang telah melahirkan, lalu beramah-tamah untuk menyentuh bayi. "Palasik ini paling susah dihindari saat siang hari. Karenanya, jika ada yang bertamu, harap suami atau kerabat yang menemui terlebih dahulu," tutur Fitri.
Penyembuhan dan Pencegahan
Bila balita atau janin terkena palasik, biasanya keluarga membawa bayi ke dukun atau tetua adat untuk penyembuhan alternatif. Namun, jarang bayi yang selamat bila terkena palasik. Oleh sebab itu, pencegahan lebih efektif dilakukan. Para ninik mamak dan tetua adat membuat penangkal yang dikenal sebagai dasun, berupa bawang putih dan kemiri yang sudah dibacakan doa, lalu dibungkus kain hitam dan dikaitkan ke baju saat keluar rumah. Untuk perlindungan di dalam rumah, bawang putih dikaitkan ke baju bayi serta gelang besi putih yang dikenal dengan nama galang basi.
Kesimpulan
Mitos palasik adalah salah satu dari banyak mitos yang berkembang di Sumatra Barat. Meskipun cerita ini mengandung unsur mistis, kepercayaannya tetap hidup di kalangan masyarakat Minangkabau. Palasik menambah kekayaan cerita rakyat dan tradisi yang menjadi bagian penting dari warisan budaya setempat. Dengan memahami mitos ini, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai mitos palasik dan menambah pengetahuan Anda tentang cerita-cerita rakyat dari Sumatra Barat. Jika ada pertanyaan atau tambahan informasi, jangan ragu untuk berbagi!
Gabung dalam percakapan