Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Dursasana dalam Cerita Pewayangan

Ia dikenal sebagai tokoh yang setia kepada saudaranya, Duryudana, dan memegang peranan penting dalam berbagai peristiwa penting dalam cerita Mahabhara

Dursasana dalam Cerita Pewayangan

Pendahuluan


Dursasana adalah Korawa kedua, putera Prabu Drestarastra dan Dewi Gendari. Adipati Banjarjunut ini merupakan tokoh Kurawa setelah Duryudana. Ia dikenal sebagai tokoh yang setia kepada saudaranya, Duryudana, dan memegang peranan penting dalam berbagai peristiwa penting dalam cerita Mahabharata.

Kehidupan Dursasana

Dursasana dipercaya oleh kakaknya untuk mengepalai pemerintahan di Kasatrian Banjarjunut, yang masih termasuk wilayah Astina. Ia menikah dengan Dewi Saltani dan dari perkawinan itu mereka memiliki anak yang bernama Dursala. Dursasana juga pernah melamar Dewi Trirasa, putri Begawan Bratasudarsana, namun gagal karena Dewi Trirasa menikah dengan Arya Setyaki.

Permainan Dadu

Setelah Pandawa selesai mengadakan upacara Sesaji Rajasuya, Korawa mengundang Pandawa untuk bermain dadu. Undangan tersebut sebenarnya adalah rencana licik Korawa atas usul Sengkuni untuk membalas dendam Duryudana karena penghinaan Drupadi. Pandawa tanpa curiga memenuhi undangan tersebut. Pada mulanya, Patih Sengkuni sengaja memberi kemenangan kepada Yudhistira, namun lama kelamaan taruhannya semakin besar dan Pandawa akhirnya kalah total, kehilangan harta, istana, dan kerajaan mereka.

Peran Dursasana dalam Penghinaan Drupadi

Untuk membalas dendam kepada Drupadi, Duryudana menyuruh Dursasana untuk membawa Drupadi ke arena permainan. Dursasana menyeret Drupadi dengan menarik rambutnya hingga sanggulnya lepas. Adipati Karna menghasut Dursasana untuk menelanjangi Drupadi di depan umum, namun usaha ini digagalkan oleh pertolongan Bathara Darma yang membuat kain Drupadi selalu ada.

Sumpah Drupadi dan Bima

Drupadi bersumpah tidak akan menyanggul rambutnya sebelum dikeramas dengan darah Dursasana, sedangkan Bima bersumpah akan merobek dada dan meminum darah Dursasana kelak. Sumpah ini akhirnya terlaksana dalam pertempuran Baratayudha di mana Dursasana mati ditangan Bima.

Kematian Dursasana

Kematian Dursasana terjadi ketika Bima mengamuk setelah mengetahui kematian anaknya, Gatotkaca. Dursasana mencoba menghalangi Bima yang hendak berhadapan dengan Adipati Karna, namun akhirnya ia kalah dan tubuhnya dicabik-cabik oleh Bima. Arwah Tarka dan Sarka, yang dijadikan tumbal oleh Kurawa, juga berperan dalam kematian Dursasana dengan menjegal kakinya saat ia hendak menyeberangi Sungai Kelawing.

Kesimpulan

Dursasana dalam Cerita Pewayangan

Dursasana adalah salah satu tokoh penting dalam cerita pewayangan Mahabharata. Kesetiaannya kepada Duryudana dan peranannya dalam berbagai peristiwa penting menunjukkan kompleksitas karakternya. Meskipun perannya sering kali antagonis, kisahnya memberikan pelajaran tentang kesetiaan, dendam, dan karma.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang Dursasana dan perannya dalam cerita pewayangan.

Anda telah membaca artikel dengan judul Dursasana dalam Cerita Pewayangan. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden