Kembalinya Sebagian Jemaah Haji Tertunda Akibat Konflik Iran-Israel
Sejumlah penerbangan untuk calon jamaah haji dari Indonesia mengalami penundaan akibat konflik antara Iran dan Israel yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS). Hal ini disebabkan karena beberapa bandar udara di wilayah Timur Tengah sementara waktu tutup guna memastikan keselamatan.
Sebagai contoh, jemaah haji dari kelompok 43 dan 44 yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Deburkasi Surabaya telah memberitahu tentang penangguhan kepulangan para jamaah haji itu karena pertimbangan keselamatan.
Sekiretaris PPIH Deburkasi Surabaya, Sugiyo, menyatakan bahwa jumlah jemaah haji dari kedua kloter itu mencapai total 759 orang sesuai denganjadwal mereka tiba di tanah air kemarin malam (24/7).
"Hingga saat ini, mereka tetap dirawat di Jeddah, Arab Saudi, dan semua biaya penginapan ditanggung oleh maskapai Saudia Airlines," jelasnya ketika berbicara dengan para jurnalis di Surabaya pada hari Selasa malam.
Sugiyo menyatakan bahwa alasan tertundanya kembali para jemaah haji mencakup pula penutupan bandaranya di Oman, yang berfungsi sebagai titik transiter bagi jemaah haji asal Indonesia menuju tanpa melalui Bandara Jeddah, Arab Saudi.
Saat yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, menyebut ada penutupan sementara area ruang udara di daerah Timur Tengah. Penyekatan tersebut berpengaruh pada sejumlah penerbangan internasional baik datang maupun pergi dari Indonesia.
Lukman menyebutkan bahwa beberapa maskapai penerbangan internasional dari Indonesia harus memutar jalur penerbangan mereka atau kembali ke titik awal guna menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan. Hingga saat ini, disebutkan Bahrain dan Qatar sudah membuka kembali wilayah udaranya; akan tetapi, Ruang Udara FIR Cairo, FIR Tel Aviv, FIR Baghdad, FIR Suriah serta FIR Tehran diketahui masih dibatasi atau bahkan ditutup sepenuhnya bagi operasional pesawat komersial.
"Berdasarkan data yang diterima dari Barindo (Board of Airline Representatives Indonesia), terdapat beberapa penerbangan asing yang beroperasi dari dan ke Indonesia yang terdampak akibat perang Iran-Israel," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa secara keseluruhan, jadwal penerbangan masih berjalan tanpa adanya modifikasi. Namun, maskapai itu melakukan penyesuaian sesuai dengan NOTAM yang dirilis otoritas keudaraan lokal.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan kepulangan jamaah haji Indonesia mulai lancar seusai serangan Iran ke pangkalan udara (lanud) militer Amerika Serikat di Qatar.
Saya mendengar bahwa hari ini telah berjalan dengan baik meski sedikit condong ke kiri," kata Nasaruddin setelah menyertai acara International Conference on The Transformation of Pesantren di daerah Tanah Abang, Jakarta, pada Selasa (24/6) malam. "Rute yang dimaksud adalah untuk penerbangan pulang para jemaah haji.
Meskipun begitu, ia mengakui bahwa ada beberapa penerbangan pulang para jemaah haji yang ditunda karena serangan Iran sebagai dampak dari meningkatnya tensi konflik dengan Israel. Di samping itu, ia juga menyatakan pernah khawatir tentang situasi antara Iran dan Israel serta potensialnya untuk mempengaruhi kembali kebangkitan jemaah haji Indonesia.
"Benar sekali, hal ini yang menjadi kekhawatiran kita tentang serangan terhadap Doha, Qatar. Karena sebenarnya posisinya cenderung lebih ke arah kiri. Oleh karena itu, ada kemungkinan akan mengalami beberapa gangguan," ujarnya.
Anda telah membaca artikel dengan judul Kembalinya Sebagian Jemaah Haji Tertunda Akibat Konflik Iran-Israel. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan