Tanggal Tua dan Dompet Lagi Tipis, ya ke Mall dong
Mungkin kebiasaan saya ini terdengar absurd bagi kebanyakan orang. Kalau lagi tanggal tua dan nggak punya duit, saya justru malah mainnya ke mall. Tapi ini bukan delusi, ini strategi.
Buat yang isi dompetnya cuma cukup buat beli gorengan tiga biji, ke mall bisa jadi pelarian paling waras. Dan ini bukan cuma karena AC-nya yang nyala terus.
Tiket Masuk? Halah, GratisIni keunggulan nomor satu dari mall yang nggak bisa dikalahkan tempat lain: masuknya gratis. Tidak ada yang jaga di depan sambil nanyain "Mana tiketnya?" kayak di taman hiburan.
Kamu tetap bisa masuk mall layaknya sultan padahal saldo tinggal recehan. Cukup gaya jalan yang pede, outfit yang layak, dan sedikit senyum misterius biar kamu dikira investor startup.
Bawa Kendaraan atau Naik Angkutan Umum? Sesuaikan dengan Level BokekmuKalau bawa motor atau mobil, ya siapin duit buat parkir. Tapi kalau kondisi sudah dalam fase "dompet zen" alias kosong tapi damai, naik angkot atau TransJakarta adalah pilihan bijak. Atau kalau kamu tinggal deket mall, jalan kaki bisa juga sekalian olahraga.
Di Sana Berjam-Jam Nggak Ada yang MelarangDi mall, nggak ada yang akan mengusir kamu cuma karena kamu nggak belanja. Mau muter-muter satu lantai sepuluh kali juga bebas. Mau duduk lama di food court-nya sambil pura-pura nunggu teman, itu juga sah.
Karyawan di toko sudah terbiasa melihat orang berkeliling tanpa arah tertentu. Mereka dengan cepat bisa membedakan siapa yang benar-benar ingin membeli dan siapa hanya berdiam diri sembari merenungkan masalah kehidupan mereka.
Lapar? Tenang, Banyak Alternatif MurahKalau perut mulai konser rock karena lapar, tapi harga makanan di dalam mall bikin dompet menjerit, jangan panik. Ada dua opsi yang bisa kamu andalkan:
Pertama, cari kantin karyawan. Tempatnya sering tersembunyi di area parkir basement atau di belakang loading dock. Makanan di sana murah, enak (relatif), dan kadang porsinya bikin kaget.
Kedua, keluar mall sebentar dan cari pedagang kaki lima. Biasanya ada abang-abang yang jualan mie ayam, batagor, soto mie, atau teh manis yang lebih manis dari mantan kamu dulu pas lagi PDKT.
Anda dapat membawa botol minum pribadi dari rumah. Ini sekaligus ikut meringankan masalah limbah plastik. Hemat tidak selalu berarti perlu merasa minder.
Belanja? Hati-hati, Itu PerangkapJika sedang kehabisan uang, nafsu untuk berbelanja sering kali muncul seperti pesan dari mantan yang secara tak terduga bertanya "Apa kabar?" Membuat penasaran namun dipenuhi dengan risiko.
Namun tunggu sebentar. Hanya scrolling saja di platform e-commerce sudah cukup. Kamu bisa mencoba produk di mal, tetapi harus bijak. Jangan sampai tergoda membawa pulang utang cuma gara-gara mendapat potongan harga 70%. Selain itu, jangan lupa bahwa penawaran diskon tersebut kerap kali tidak sesuai kenyataan. Biasanya harganya ditambahkan lebih tinggi sebelum akhirnya dipotong untuk menarik perhatian pembeli.
Mengapa Malah ke Mall yang Terdengar Logis?Mall adalah lokasi yang cocok untuk orang yang sedang kehabisan uang namun ingin tetap menjaga kesadarannya. Di sana ada pendingin udara, berbagai macam hiburan, dapat melihat produk-produk menarik, dan hal terpentingnya ialah: Anda masih bisa merasa "berada dalam hidup."
Kita ini hidup di zaman aneh. Nongkrong di kafe mahal dianggap normal, tapi duduk di mall sambil minum teh dari botol minuman sendiri dianggap aneh. Padahal esensinya sama: mencari hiburan dan suasana.
Jika Menemui Saya di Mal...Bayangkan saja itu sebagai tanda. Tidak ada tandanya saya baru mendapat uang, tetapi justru menandakan bahwa saya sedang mencari hiburan tanpa biaya. Saya lagi menyenangi hidup dengan gaya yang rendah anggaran namun tetap berkualitas tinggi.
Kadang apa yang kita perlukan hanyalah tempat untuk mengambil nafas lega. Sebelum biaya masuk di mal diberlakukan, saya akan tetap menjadi pelanggan setia mereka.
Anda telah membaca artikel dengan judul Tanggal Tua dan Dompet Lagi Tipis, ya ke Mall dong. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan