Inilah Alasan Negosiasi Tarif AS-Uni Eropa Tertahan
Ruang Baca News, JAKARTA - Uni Amerika (AS) dan Uni Eropa belum berhasil menemukan titik temu dalam pembicaraan tentang penentuan tariff untuk produk antar mereka.
Valdis Dombrovskis, Komisioner Bidang Ekonomi dari Uni Eropa, menyebutkan bahwa masih ada perjalanan panjang bagi Eropa dan AS guna meraih persetujuan dagang yang bisa mencegah adanya pembalasan bea masuk terhadap produk-produk mereka masing-masing.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada kesempatan istirahat dalam acara Pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington, Dombrovskis mengatakan bahwa negosiasi belum dekat dengan tahap akhir, bahkan ketika batasan waktu sudah semakin mendekati.
Sejak Maret, Amerika Serikat sudah menerapkan tarif 25% pada kendaraan bermotor, besi baja, serta aluminium yang masuk dari wilayah Eropa. Tambahan lagi, mulai bulan April mereka juga mengenakan tarif 20% kepada berbagai jenis produk lainnya. Namun, efektif sampai tanggal 8 Juli, tarif tersebut dikurangi menjadi setengahnya atau menjadi 10%, dengan tujuan untuk memberikan periode perundingan selama 90 hari.
Sebagai tindakan balasannya, Uni Eropa memperpanjang tenggat waktu pajak pada sejumlah produk yang berasal dari Amerika Serikat dan mencadangkan niatnya untuk menghapus sepenuhnya bea masuk bagi semua komoditas industri di kedua belah pantai Atlantik. Akan tetapi, respons dari pemerintahan Washington dipersepsikan sebagai kurang berarti.
"Banyak hal lain masih perlu disetujui. Kami harus menentukan batasan yang jelas serta bidang kolaborasi agar kami dapat mencegah penerapan tariff," kata Dombrovskis sebagaimana dilaporkan Reuters, Sabtu (26/4/2025).
Satu tantangan besar yang dihadapi adalah perselisihan mengenai kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN). Amerika Serikat melihat sistem PPN di Eropa sebagai rintang dalam perdagangan bebas tanpa tarif, akan tetapi Uni Eropa membantah persepsi itu.
"PPN bukan penghambat bagi perdagangan. Ini adalah jenis pajak yang dikenakan pada konsumen, mirip dengan pajak penjualan di tingkat negara bagian Amerika Serikat, jadi hal itu tidak perlu dibahas dalam konteks ini," tandasnya.
Dia juga menyebutkan bahwa PPN merupakan sumber pendapatan penting untuk keuangan negara-negara Eropa serta anggaran Uni Eropa secara keseluruhan.
Waspadai dan Atasi Kemungkinan Banjir dengan Produksi dari Cina
Selain soal tarif, Dombrovskis juga menyuarakan kekhawatiran baru terhadap potensi membanjirnya produk China ke pasar Eropa setelah AS menutup rapat pintunya bagi barang-barang dari negeri Tirai Bambu lewat tarif 145% terhadap seluruh produk China.
Pada pertemuan dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral China, Dombrovskis secara langsung meminta kepada Beijing untuk tidak mentransfer sisa ekpor mereka ke Eropa.
Mereka menyetujui keraguan kita, tetapi masih belum memberi tahu langkah spesifik apa yang akan mereka ambil untuk menghentikan banjir produk itu di pasaran Eropa," katanya.
Anda telah membaca artikel dengan judul Inilah Alasan Negosiasi Tarif AS-Uni Eropa Tertahan. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan