Pemerintah Siapkan 40.000 Lowongan Kerja di Tengah Gelombang PHK
Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Emmanuel Ebenezer (Noel) menyatakan bahwa sekitar 40.000 lowongan pekerjaan baru akan dibuka dalam waktu dekat.
Hal ini disampaikan untuk menjawab kerumitan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin marak di sektor manufaktur.
"Kita akan mencari industri yang membuka lapangan pekerjaan. Senin, saya akan ke Garut, di sana ada 10.000 lowongan pekerjaan," ujar Noel di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Selain itu, Huawei Indonesia juga membuka sekitar 30.000 lowongan pekerjaan.
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri manufaktur mendapatkan perhatian serius. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melaporkan bahwa beberapa perusahaan telah melakukan PHK pada awal 2025.
Sebanyak hampir 1.000 pekerja di Sanken Indonesia kehilangan pekerjaan karena pabrik ditutup.
Lebih dari 1.000 pekerja Yamaha Music Indonesia mengalami PHK karena pabrik dipindahkan ke Cina.
Ratusan pekerja di PT Tokay Bekasi juga mengalami nasib yang sama.
Gubernur KSPI, Said Iqbal, menyebutkan bahwa ribuan pekerja di industri otomotif, terutama di sektor pembuat truk dan truk angkut, terancam PHK akibat meningkatnya impor truk dari Cina.
"Sekitar 3.000 orang yang terkena PHK sejak Januari-Februari 2025 dan jumlahnya akan meningkat," kata Iqbal kepada Kontan, Kamis (27/2/2025).
KSPI juga menyoroti kurangnya usaha pemerintah untuk mencegah PHK massal. Iqbal menilai Menteri Investasi, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, serta Menteri Koordinator Ekonomi harus bertanggung jawab atas situasi ini.
Baru-baru ini, PT Sritex Tbk Group melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap 10.669 karyawan pada bulan Januari dan Februari 2025.
Selama tahun 2024, Kementerian Tenaga Kerja mencatat sekitar 80.000 pekerja yang mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), meningkat dibandingkan dengan 60.000 pekerja pada tahun 2023.
Selain itu, Kemenaker menemukan 60 perusahaan, terutama di sektor tekstil dan garmen, berpotensi melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dalam waktu dekat.
Direktur Kelembagaan dan Pencegahan Konflik Hubungan Industrial Kementerian Ketenagakerjaan, C Heru Widianto, mengatakan pihaknya masih menunggu data final dari mediator ketenagakerjaan di tingkat provinsi.
"Pertengahan Desember 2024, kami memperkirakan tidak akan mencapai 10.000 orang. Insya Allah, pasar tenaga kerja masih baik-baik saja," kata Heru, seperti dikutip dari Kompas.id pada 23 Desember 2024.
Anda telah membaca artikel dengan judul Pemerintah Siapkan 40.000 Lowongan Kerja di Tengah Gelombang PHK. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.
Gabung dalam percakapan