Kaweden MY.ID adalah situs tempat berbagi informasi terkini. Berita dalam negeri kunjungi situs RUANG BACA. Untuk berita luar negeri kunjungi DJOGDJANEWS

Kisah Begawan Drona dalam Mahabharata

Begawan Drona adalah tokoh yang penuh dengan nilai-nilai kebijaksanaan, keberanian, dan kontroversi

Kisah Begawan Drona dalam Mahabharata

Pendahuluan

Kisah Begawan Drona dalam Mahabharata







Begawan Drona, yang pada masa mudanya dikenal dengan nama Bambang Kumbayana, merupakan salah satu tokoh penting dalam kisah Mahabharata. Ia adalah putera Begawan Baratwaja dari Pertapaan Argajembangan, negara Atasangin. Kehidupannya penuh dengan cerita menarik dan nilai-nilai moral yang berharga.

Masa Muda Bambang Kumbayana

Ketika menjelang dewasa, Bambang Kumbayana diusir oleh ayahnya karena dianggap bertingkah kurang ajar dan merendahkan martabat bidadari. Waktu itu, Begawan Baratwaja menyuruh puteranya agar segera menikah. Namun, Bambang Kumbayana menjawab bahwa ia hanya mau menikah dengan seorang bidadari.

Pernikahan dengan Dewi Wilutama

Keinginan Bambang Kumbayana terkabul ketika ia bertemu dengan Dewi Wilutama, seorang bidadari yang dikutuk menjadi seekor kuda betina oleh para dewa. Kutukan tersebut akan hilang setelah Dewi Wilutama melahirkan seorang anak di dunia. Suatu saat, Bambang Kumbayana yang sedang berkelana terhalang oleh sungai besar. Tanpa pikir panjang, ia pun mengucapkan janji untuk menikahi siapa pun yang menolongnya menyeberangi sungai tersebut. Tiba-tiba, seekor kuda sembrani datang dan membawanya menyeberangi sungai. Sesuai dengan janjinya, Bambang Kumbayana menikahi kuda sembrani jelmaan Dewi Wilutama, dan dari pernikahan ini lahirlah seorang bayi lelaki bernama Aswatama.

Kehidupan Bambang Kumbayana Setelah Melahirkan Aswatama

Kisah Begawan Drona dalam Mahabharata

Setelah melahirkan anaknya, kuda sembrani berubah kembali menjadi bidadari. Dewi Wilutama kemudian kembali ke kahyangan setelah memberikan panah pusaka Cundamanik kepada Bambang Kumbayana untuk diberikan kepada Aswatama kelak. Sejak kepergian Dewi Wilutama, Bambang Kumbayana merawat Aswatama seorang diri.

Versi Mahabharata tentang Pasangan Hidup Drona

Namun, dalam kitab Mahabharata, istri Bambang Kumbayana adalah Dewi Krepi, saudara kembar Resi Krepa. Keduanya merupakan putera Prabu Purungaji dari Kerajaan Timpuru. Ibu mereka adalah seorang bidadari bernama Dewi Janapadi.

Persahabatan dengan Prabu Drupada

Suatu ketika, Bambang Kumbayana teringat sahabat lamanya, Bambang Sucitra, yang kini bergelar Prabu Drupada dan memerintah di Cempalaradya. Namun, kunjungannya berujung pada penghinaan karena Bambang Kumbayana dianggap tidak sopan oleh Patih Gandamana. Peristiwa ini membuat Bambang Kumbayana menyimpan dendam kepada Prabu Drupada.

Pertemuan dengan Pandawa dan Kurawa

Saat Pandawa dan Kurawa masih kanak-kanak, mereka bermain bola di tanah lapang. Ketika bola terjatuh ke dalam sumur, Drona menunjukkan kemahirannya dengan mengambil bola tersebut menggunakan rumput alang-alang yang dibentuk seperti anak panah. Aksi ini menarik perhatian Arjuna yang mengusulkan agar Drona menjadi guru mereka.

Menjadi Guru Besar di Kerajaan Astina

Kisah Begawan Drona dalam Mahabharata

Resi Bisma setuju dengan syarat Drona hanya boleh mengajar para pangeran, yaitu Kurawa dan Pandawa. Drona setuju dengan syarat tersebut dan mengajar dengan baik. Dari semua muridnya, Drona paling sayang kepada Arjuna dan berjanji untuk memberikan seluruh ilmunya kepadanya.

Kontroversi dengan Ekalaya

Namun, suatu hari Arjuna merasa bahwa Drona tidak menepati janjinya karena melihat Ekalaya lebih mahir dalam memanah. Drona meminta Ekalaya menyerahkan ibu jari tangan kanannya sebagai tanda bakti murid pada gurunya. Ekalaya dengan hormat memenuhi permintaan tersebut, sehingga tidak bisa memanah lagi dan gugur dalam pertempuran dengan Arjuna.

Keterlibatan dalam Baratayuda

Begawan Drona memihak Kurawa dalam pertempuran Baratayuda dan menjadi senopati perang. Banyak lawan yang gugur di tangannya, termasuk Prabu Marswapati, Prabu Drupada, dan Utara. Namun, Drona akhirnya gugur di tangan Drestadjumena berkat siasat Prabu Kresna yang membuatnya percaya bahwa anaknya, Aswatama, telah mati.

Kesimpulan

Kisah Begawan Drona dalam Mahabharata

Begawan Drona adalah tokoh yang penuh dengan nilai-nilai kebijaksanaan, keberanian, dan kontroversi. Kehidupannya memberikan pelajaran berharga tentang kesetiaan, pengkhianatan, dan karma. Kisah hidupnya menjadi bagian penting dalam Mahabharata yang tak terlupakan.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Begawan Drona dan peranannya dalam kisah Mahabharata.

Anda telah membaca artikel dengan judul Kisah Begawan Drona dalam Mahabharata. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di website Kaweden MYID.

Lokasi Kaweden